Guide meringis kesakitan, luka di telapak kakinya terasa semakin parah setelah perjalanan jauh dengan menggendong beban. Matanyapun mulai pedih karena peluh yang bercucuran membasahi seluruh bagian tubuhnya termasuk mata juga luka baru di wajahnya.
Sesekali ia memanggil nama rekannya untuk memastikan masih ada respon. Dia ingin berlari agar lekas tiba di perkampungan, namun dia terlalu lelah untuk itu. Dia bahkan tidak mengenali area hutan yang sangat lebat itu.
"Ah sial!" umpat Guide yang kehilangan arah, namun dia masih tetap melangkah maju.
"Apa aku terlalu berat?" tanya Frag samar.
"Tidak. Hanya seekor tupai yang mengejutkan," sahut Guide.
"Ah … kau penakut," ujar Frag dengan suara yang lemah.
Guide mulai kebingungan. Langkahnya terhenti di sebuah lahan yang cukup luas dan dipenuhi dengan bebatuan yang berpencar tak beraturan. Ia pernah mendengar mengenai hal ini, namun dia belum pernah melihatnya secara langsung.