Tao menggaruk tengkuknya. Pandangannya kembali tertuju pagar tinggi yang tadi menjadi tempat prajurit menemukan tiga sisik hewan misterius.
Jika itu Iguana, mungkin saja. Namun kekuatan yang dapat melumpuhkan manusia dari kejauhan, masih menjadi hal aneh jika dimiliki oleh hewan hutan biasa.
Tiba-tiba Tao mengerutkan dahinya. "Mungkinkah hewan itu masih memiliki kegelapan dalam dirinya," celetuknya tiba-tiba.
"Ah aku hanya menduga. Kalian prajurit baru, 'kan? Sementara pria berambut panjang coklat adalah prajurit raja Kimanh? Dari cara kalian bertarung saja sudah tidak imbang. Jadi … aku hanya berpikiran kalau hewan ini mungkin peninggalan dari masa Kegelapan yang juga memiliki kekuatan yang tidak bisa dijelaskan."
Hening.
Ley tidak merespon kalimat adiknya itu, namun jika kembali dipikirkan ini cukup masuk akal.