Pangeran Ren dan Egara menunggangi kuda menuju bukit yang dimaksud oleh Cane. Kali ini Egara memimpin karena dialah yang mengetahui lokasi bukit yang biasa menjadi tempat Raja menikmati embun pagi.
Perjalanan yang cukup jauh namun juga menyenangkan. Pangeran Ren belum pernah pergi berburu sepagi ini, dia sangat menikmati hangat matahari disertai suara angin yang berhembus lirih.
"Apa bukit itu jauh?" tanya pangeran Ren.
"Tidak. Hanya medannya cukup sulit," uajr Egara. "Kau pandai berkuda, 'kan?" imbuhnya.
Pangeran Ren mengerutkan dahi, dia merasa sedikit diremehkan dengan pria berambut panjang coklat itu.
Detik selanjutnya, Egara memacu kudanya dengan kencang begitu juga dengan pangeran Ren yang mengiringi Egara dari jarak aman.
Seolah benar-benar hidup, pangeran Ren dikejutkan dengan pepohonan yang seolah menunduk memberikan hormat saat mereka melintas. Namun tidak lama setelah itu, ia kembali dikejutkan dengan burung-burung yang terbang berhamburan dengan berkoak nyaring.