Chereads / Bukan Hanya Aku / Chapter 5 - Bukan Hanya Aku

Chapter 5 - Bukan Hanya Aku

Baru saja sehari aku resmi berpacaran dengan Lucas tapi kabar tak mengenakan sudah datang. Terlebih dari temanku sendiri, teman yang paling aku percayai. Bukannya aku tidak percaya pada Lisa temanku, tapi seperti kata orang cinta itu buta. Berjam-jam Lisa terus saja memberi tahu aku agar menghentikan hubunganku dengan Lucas

"Pokoknya iya Mel kamu tuh harus putus sama dia, aku nggak mau kamu terluka cuman karena cowok kayak gitu"

"Tapi Lis aku kan udah bilang, Lucas itu baik sama aku. Iya mungkin dulu dia playboy tapi udah sebulan aku kenal dia, Lucas nggak pernah deket sama cewek lain"

"Ohh kamu yakin Lucas nggak deket sama siapapun selain kamu Mel?"

"Iya yakin, yakin banget malah. Aku hampir tiap hari chatan sama dia terus juga kita sering ketemuan. Lagi pula dia punya banyak bisnisan kapan coba waktunya buat dia deket sama cewek lain?"

"Iya cewek nggak ada selain kamu, tapi cowok gimana?"

"Haa ? Cowok ? Maksudnya aku deket sama cowok lain gitu ? Enggak aku nggak deket sama siapapun selain Lucas"

"Bukan kamu, tapi Lucas. Apa ada cowok yang deket sama Lucas"

"Haa, kamu ngaco ahh. Dia nggak keliatan kayak gitu dia jelas suka cewek"

"Aku udah bilang Lucas itu bahaya, kamu pikir dia sukanya sama cewek aja dia juga suka jalan sama cowok" rasanya bagai tersambar petir di siang hari, bagaimana bisa ? Iya bagaimana mungkin Lucas seperti itu. Dia terlihat sangat nyaman dengan ku, bila Lisa hanya berbicara aku tak akan gusar. Tapi Lisa memperlihatkan photo Lucas dengan seorang pria yang tampak mesra. Seketika pikiranku jadi kosong, apa aku harus berhenti seperti apa kata Lisa ?. Ku coba tetap tenang di hadapan Lisa, aku tak mau tampak goyah di hadapannya. Aku ingin dia percaya pada pilihanku saat ini, walau mulai tumbuh rasa curiga pada Lucas di pikiranku. Setelah lama mendengar ceramah dari Lisa, akhirnya dia pulang juga. Walau dia tampak tidak senang dengan keputusanku tapi Lisa memutuskan untuk pulang saja dan menyerahkan sisanya padaku yang penting dia bilang sudah menceritakan semua yang dia tahu tentang Lucas. Aku pun melanjutkan bersih-bersih rumah setelah kepulangan Lisa. Dengan bersih-bersih rumah waktu berjalan cepat, tak terasa sekarang sudah pukul 2 siang pantas saja perutku lapar. Aku kemudian memasak mie instan yang mudah dan cepat. Ucapan Lisa tadi benar-benar menggangguku. Jujur saja pegawai di kafe Lucas memang banyak pria tampannya di bandingkan wanita, apa jangan-jangan. Tidak, pasti bukan pikiranku menyangkal semua itu. Aku harap itu tidaklah benar

-----------

Waktu benar-benar berjalan cepat, sekarang sudah pukul 9 malam tapi Lucas belum menggubungiku. Baru saja pikranku curiga pada Lucas, tiba-tiba Lucas mebelponku.

"Mel Kamu udah tidur belom ?

"Belum, kenpa emangnya?"

"Nggam cuman kangen aja sama kamu makannya aku nelpon"

"Ihh dasar Lucas kamu emang tukang gombal"

"Mel aku ke rumah kamu iya?"

"Hmmmp, gimana iya...."

"Pokoknya harus boleh karena aku udah depan pintu rumahmu" mendengar itu aku sangat kaget sampai lari ke depan pintu. Ku buka pintu dengan semangat benar saja Lucas sudah ada di sana. Dengan wajah nyebelinnya dia menyodorkan banyak makan dan kemudian aku memeluknya. Hari-hari besama seorang pacarpun di mulai. Begitu melihat Lucas rasa curigaku hilang entah kemana bahkan aku sudah lupa apa masalahnya. Bagiku sekarang adalah hari ini aku senang melihatnya tersenyum pada ku, memanjakanku, dan selalu bersamaku. Masalalunya kau tidak perduli, bahkan bila dia masih seorang bajingan aku tidak perduli. Aku akan mengubahnya, aku akan jadikan dia miliku seorang begitu tekadku. Semua makanan yang Lucas bawa dia buka satu persatu dan semuanya kesukaanku

"Wahh ini semua makanan kesukaan aku, kamu baik banget"

"Iya dong aku baik banget kan aku sayang sama Honeynya aku"

"Kamu tahu dari mana aku suka semua makanan ini"

"Gampang buat aku tahu makanan kesukaan kamu"

"Dari mana tahunya?"

"Dari sosmed kamu lah dari mana lagi"

Tawakupun pecah memang benar aku sering mengupload setiap makanan yang aku suka di media sosial. Di temani musik aku dan Lucas menikmati malam.Sekarang tak ada lagi malam yang dingin. Sekarang semuanya tampak indah di mataku, tak perduli orang berkata apa yang jelas aku sekarang bahagia bersamanya. Ku keraskan bunyi radio yang ku putar

"Iya ini ada lagu dari G-Dragon That xx selamat menikmati lagunya" begitu terdengar penyiar membacakan request dari pendengar yang ada di rumah

That xx

_by G-Dragon

"-Ketika sedang berjalan-jalan, tak sengaja aku bertemu pacarmu (Ya aku melihatnya)

Ternyata perkiraanku benar (Aku sudah mengatakannya padamu)

Dia melepas cincin yang kau berikan dan merangkul orang lain

Aku tak akan membahasnya lebih jauh

Aku tak ingin menyakitimu

Tapi kau justru membenciku (Kenapa?)

Kau mengatakan dia tak mungkin melakukan hal itu (Ya Kau memang benar)

Aku menyadari kau sedang marah

Jadi aku mengatakan bahwa yang aku lihat saat itu adalah orang lain

Ya, aku akan berbohong untukmu (maafkan aku)

Oh aku membenci dirimu yang tak bisa memahami perasaanku

Aku benci penantian ini

Kumohon mulai saat ini tinggalkanlah dia

Ketika kau bersedih, aku merasa seperti mati.. Sayang

Apa yang si brengsek itu miliki dan tak ada padaku?

Kenapa aku tak bisa memilikimu?

Si brengsek itu tidak mencintaimu

Sampai kapan kau akan menangisinya seperti orang bodoh?

Kau terlihat bahagia ketika membicarakan dirinya (Kau bahagia)

Kau terlihat baik semenjak tertawa seperti itu (Aku bahagia)

Kau berkata bahwa kau sangat mencintainya

Dan akan terus begitu selamanya

Kau percaya pada akhir yang bahagia (Aku tak tahu harus berkata apa lagi)

Semua temanmu mengenalnya dengan baik (Ya mereka sudah tahu)

Kenapa hanya dirimu yang tidak bisa mengetahui apa yang sudah diketahui orang lain? (Begitulah dirimu)

Mereka berkata cinta itu buta, Oh sayang.. Kau terlalu buta

Aku sungguh berharap kalian akan berpisah

Mobil mahal, pakaian mewah, restoran berkelas

Itu semua cocok denganmu

Tapi si brengsek itu tak pantas untukmu

Dia sungguh tak pantas untukmu

Senyumannya untukmu hanyalah senyum palsu

Dia membelai rambut dan menyentuh pipimu

Tapi sebenarnya dia juga sedang memikirkan gadis lain

Kenapa dia tega melakukan hal itu? Semua itu seperti dosa

Sebanyak air mata yang kau teteskan, aku akan memperlakukanmu lebih baik.. Sayang..

Rasa sakit yang kau simpan sendiri, maukah kau membaginya padaku, Sayang?

Pandanglah aku, kenapa dirimu tak tahu bahwa cintamu adalah aku?

Kenapa hanya dirimu yang tidak menyadarinya?

Apa yang si brengsek itu miliki dan tak ada padaku?

Kenapa aku tak bisa memilikimu?

Si brengsek itu tidak mencintaimu

Sampai kapan kau akan menangisinya seperti orang bodoh?-"

Lagunya cocok denganku, apa ini pertanda tapi siapa perduli.

*********