Chereads / IDOLA RASA PACAR. / Chapter 11 - di tinggal

Chapter 11 - di tinggal

Joon yang sudah berada di luar kota, ia lupa akan Yerin. Ia bertemu dengan partner kerjanya yang sangat cantik. Sonia. Ia menghabiskan malam pertamanya saat di luar kota dengan Sonia. Bobby yang mengetahui hal itu sangat kesal. Ia segera mengambil ponsel Joon dan mengirim pesan pada Yerin. Ia berpura-pura untuk menjadi Joon agar bisa memberi kabar kepada Yerin.

"Aku sudah sampai, dan aku baru selesai menghadiri acara itu," tulis Bobby pada Yerin melalui pesan singkat.

"Oh, istirahatlah." Yerin membalas pesan itu dengan cepat.

"Baiklah," balas Bobby yang masih berpura-pura menjadi Joon.

Entah kenapa Bobby yang pertama kali bertemu dengan yerin beberapa waktu yang lalu merasa sangat tertarik dengan yerin.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Joon cinta kepada babi yang sedang memegang ponsel milik Joon

"E... Eh, tidak. Aku hanya lihat jam saja," jawab Bobby dengan gugup.

"Oh, santai saja. Nggak usah takut Bob." Joon dengan senyuman di bibirnya tanpa curiga mengambil ponselnya yang telah di letakan di atas meja oleh Bobby.

***

Keesokan harinya adalah hari kedua mereka berada di luar kota. Sejak bangun tidur Joon sudah sibuk dengan persiapannya untuk shooting. Bahkan ia sudah lebih awal selesai bersiap.

Saat Bobby hendak mandi, sesaat ia menoleh ke atas meja dan melihat ponsel milik joon sedang berdering. Ia mengintip nama penelepon di layar ponsel milik Joon.

'YERIN' nama yang tertera dilayar ponsel milik Joon. Tapi hanya menghela nafas dan segera masuk ke kamar mandi.

Semenjak berada di luar kota Joon sangat jarang menghubungi Yerin. Bahkan setelah beberapa minggu pulang dari luar kota Joon tak kunjung menghubungi Yerin juga.

****

Setelah kepergian Joon ke luar kota, ia seakan tidak menghiraukan Yerin. Yerin tidak mendapatkan kabar dari joon selama dua hari.

Sedangkan Joon yang ada di luar sana merasa tidak ingat dengan Yerin. Ia asik bersama teman-teman dan fans yang di kota tersebut. Dia seakan tidak ingat telah menjalin hubungan dengan yerin. Setelah menghadiri sebuah acara ia langsung kembali ke hotel dan beristirahat hari itu berlangsung hingga acara tersebut selesai selama tiga hari. Dan selama itu lah yerin dan tidak mendapatkan kabar dari Joon. Tidak hanya itu sikap dan setelah pulang dari luar kota menjadi berubah, apakah yang awalnya bisa membuat hati Yerin nyaman ini ia melupakan nya begitu saja.

"Harusnya aku memang sadar diri," batin yerin.

"Yerin Lo harus sadar, Lo hanya fans seperti yang lain. Jadi jangan terbang terlalu tinggi." Yerin menampar kedua pipinya dengan pelan berusaha menyadarkan dirinya.

Semenjak hari itu yerin dan Joon tidak saling berhubungan. Sudah hampir satu bulan berlalu. Namun ia tetap mengidolakan seorang joon walaupun ia terluka akan perlakuan joon terhadapnya. Yerin bagaikan bidadari yang disanjung oleh Joon dan diterbangkan tinggi oleh sang dewa cinta namun dijatuhkan begitu saja dalam waktu sekejap.

***

Hampir dua bulan yerin dan joon benar-benar tidak berhubungan, melalui telepon, video call atau pun pesan singkat. Namun tiba-tiba ada sebuah nomor yang tidak dikenal oleh Yerin. Yerin yang masih berada di ruang rapat tidak dapat menjawab telepon tersebut. Namun nomor itu terus menelpon nya.

"Siapa sih," batin Yerin yang kesal dan segera menolak panggilan tersebut. Sempat terlintas bahwa nomor tersebut adalah milik Joon. Namun ia Segera tersadar bahwa ia tidak harus berharap terlalu tinggi.

"Lah," gumam yerin saat melihat ponselnya telah berhenti berdering saat akan menjawab telepon tersebut.

"Entahlah," patung kirim seraya meletakkan ponselnya di atas meja. Heri mulai menopang dagunya dengan kedua tangannya membayangkan wajah Joon. Yerin yang hidup sebatang kara tidak memiliki siapapun untuk mengeluarkan keluh kesahnya atau mengungkapkan kekesalan dalam hatinya. Hanya satu sahabat yang ia percayai yaitu Shima. Namun saat ini Shima sedang sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Kapan konflik pada keluarganya mulai sedikit rumit.

Waktu berjalan begitu cepat Yerin mulai menjalani kehidupannya seperti semula, Yerin yang seorang pekerja di stasiun televisi. Ngirim yang hanya menjadi seorang fans artis papan atas.

'trrt... Trrtt' saat akan perjalanan pulang tiba-tiba ponselnya bergetar.

"Hallo Rin!" Seru suara perempuan dari ujung telepon. Yerin mengenali suara tersebut.

"Ya Shima," jawab Yerin.

"Aku mau ngajak kamu makan malam," ajak Shima penuh semangat.

"Kok tumben?" tanya Yerin dengan heran.

"Ada hal yang harus aku katakan padamu." Shima berubah menjadi serius.

"Oh, oke oke. Di mana?" Yerin Menyetujui ajakan Shima karena ia juga berpikir bahwa tidak ada teman di rumahnya.

"Tunggu, aku kirimkan alamatnya." Dimas segera mengirimkan alamat restoran yang akan mereka gunakan untuk makan malam.

"Oke, sampai ketemu disana Yerin." Dengan suara riang Shima mengakhiri panggilan tersebut. Sedangkan yerin membuka pesan dari Shima yang menunjukkan alamat restoran yang akan mereka gunakan untuk makan malam.

"Hemm, apa yang akan dia ceritakan," batin Yerin seraya memakai jaket dan segera mengendarai motor maticnya.

Jalanan yang cukup ramai membuat Yerin harus waspada. Karena semakin malam semakin pengguna jalan ugal-ugalan.

Lima belas menit kemudian, Yerin sampai di tempat restoran sesuai alamat yang diberikan oleh Sima.

"Mana dia?" gumam Yerin dengan pandangan yang mencari-cari sosok Shima. Karena ia tak kunjung menemukan Shima, Yerin memutuskan untuk menelepon nya.

"Dimana kamu?" tanya Yerin saat melihat panggilannya telah di terima oleh Shima.

"Sudah di dalam, meja 20," jawab Shima.

"oke!" Yerin segera menghampiri Shima.

Yerin mulai memasuki restoran tersebut, dan tidak butuh waktu lama Yerin menemukan posisi Shima.

"Tumben nih, ada apa?" tanya Yerin saat sampai di meja milik Shima.

"Duduk dulu," jawab Shima. Yerinpun tanpa menjawab menarik kursi dan segera duduk di depan Shima.

"Minumlah," Shima menyodorkan segelas jus setalah Yerin duduk di hadapannya.

"Sumpah sih, aneh banget hari ini." Yerin menunjukkan ekspresi curiga dan takut kepada shima.

"Sabar dulu, " ucap Shima dengan tatapan penuh rahasia.

"Taraaaa....." Shima menunjukkan selembar kertas dengan wajah bahagia.

"Apa ini?" Yerin mulai meraih kertas itu.

"Interview?" tanya Yerin dengan terkejut. Sedangkan Shima hanya mengangguk senang.

"Kenapa cari kerja baru?" tanya Yerin yang masih terkejut.

"Baca dong di mana ini?." Shima menunjukkan poin pentingnya.

"SKY ENTERTAINMENT!" seru Yerin yang tak percaya.

"Iya, aku harus bekerja keras agar lolos Rin."

"Jadi sekarang kamu resign?"

"Enggak, aku minta cuti. Jadi kalau nggak lolos masih bisa kerja di tempat lama."

"Alasannya?"

"Ke luar kota. Lagian aku jarang ambil cuti kan."

"Oh," sahut Yerin datar.

"Kok kamu kayak nggak senang, kan dulu kita pengen jadi bagian Sky entertainment biar bisa liat BBS."

"Sudahlah jalani hidup yang sekarang ."

Yerin sempat terlintas ingin bekerja di sky entertainment. Namun setelah hubungannya dengan Joon putus begitu saja, ia menjadi enggan menjadi bagian Sky entertainment. Walaupun antara Joon dan Yerin belum ada kata-kata resmi jadian. Namun Yerin sangat baper dengan perlakuan Joon.