Malam itu rasa berbeda dengan kehadiran Shima, Yerin merasa senang dengan kehadiran Shima. Tanpa Yerin ketahui bahwa Shima sedang memiliki masalah besar.
Malam telah larut, Shima dan Yerin sudah terlelap. Namun ponsel Yerin beberapa kali menyala tanpa suara. Karena Yerin telah menyeting ponselnya dalam keadaan senyap.
Namun cahaya yang keluar dari layar ponsel Yerin membuatnya terbangun di waktu dini hari.
"Selamat tidur," isi pesan yang di kirim oleh nomor misterius itu. Seperti sebelumnya Yerin tidak menanggapi pesan tersebut. Ia hanya menunggu momen ia bertemu dengan orang tersebut.
Yerin kembali tidur namun kali ini ponselnya dalam keadaan nonaktif. Yerin tidak sadar bahwa Shima telah melihatnya bermain ponsel. Namun Shima tidak mengatakan apapun.
Hingga pukul 04:00 dini hari Shima bangun lebih dulu. Ia duduk di dekat jendela melihat kota yang gelap dari jendela kamar Yerin. Sesekali ia memainkan rambut. Ia tidak menimbulkan suara sedikitpun karena tidak ingin membangunkan Yerin yang sedang tidur. Namun Yerin sadar bahwa Shima telah tidak ada di tempat tidurnya.
"Shima," ucap Yerinseraya mengucek-ucek matanya yang masih pedih karena bangun tidur.
"eh rin," sahut Shima yang kaget dengan suara Yerin.
"kamu kenapa?" tanya yerin.
"nggak apa-apa rin," jawab Shima yang masih duduk di tempat yang sama tanpa bergerak sedikitpun. walaupun dia mengatakan ia baik-baik aja Yerin tahu kalau Shima sedang tidak dalam keadaan baik.
"Shima, kalau ada masalah cerita," ujar yerin yang duduk di hadapan Shima.
Tanpa menjawab dan tanpa berkata apapun Shima memeluk Yerin dengan erat seaakan ia butuh sebuah bahu ntuk menangis.
"nangislah, Shim." Yerin mencoba membuat Shima merasa nyaman.
"Rin," panggil Shima yang berada dalam pelukan Yerin.
"ya," sahut Yerin dengan lembut.
"apa aku memang salah dengan hobiku?" tanya Shima dengan nada Bergetar.
"mengoleksi semua tentang BS?" balas tanya Yerin yang menebak arah pembicaraan tersebut.
"heem," jawab Shima dengan menganggukan kepalanya dan melepas pelukan Yerin secara berlahan.
"memangnya kenapa Shim?" tanya Yerin dengan memeang kedua tangan Shima.
"aku gagal menikah, karena aku menola membuang semua tentang BS," jawab Shima.
"ha?" Yerin tida menyangka jika masalah sepele seperti itu bisa membuat seseorang membatalkan rncana pernikahan yang sakral.
"iya Rin, padahalue sudah bilang kalau baa mengurangi kebiasaanku setelah menikah. tapi dia tetap memintaku membuang semua koleksiku," jelas Shima.
"sudahlah, mungkin memang bukan jodohmu Shim, apa kau tida ingat beberapa tahun yang lalu akupun berada dalam situasi yag sama?" tanya yerin untuk mengingat kejadian satu tahun silam.
"tapi yang membuatku sedih, kami sudah sama-sama memberitahu kerabat dekat kami. dan karena masalah ini ibuku marah denganku." dengan nada bergetar Shima menceritakan dengan detail.
"untuk sementara waktu tinggalah disini, jika keluargamu sudah sedikit tenang, begitupula denganmu maa kembalilah. berbicaralah dari hati khati pasti mereka mengerti." Yerin memeluk Shima. dan tanpa sadar Shima nenangis dalam pelukan Yerin.
Hari itu Yerin shif siang, sedangkan Shima mengambil cuti untuk menengkan diri.
Matahari mulai menunjukan cahayanya , mereka berdua memasas untuk sarapan. walaupun menu sederhana Yerin dan Shima menimati waktu bersama mereka.
***
Di sisi lain, Joon sedang merasa tidak baik. sea bangun tidur ia tidak berbicara dengan member lain. Bobby yang sekamar dengannya merasa ada yang aneh, namun ia memilih diam menunggu watu yang tepat untk menanyakannya pada Joon.
tiba watunya mereka harus sarapan dan berumpul, namun hanya Joon yang tidak banya berbicara. kalini tidak hanya Bobby yang menyadari perubahan sikap tersebut kini Jean, coky dan jocky menyadari hal tersebut.
"Sst," jean memberi kode pada Bobby. tanpa banyak bicara Bobby tahu arti tatapan mata Jean. Bobbypun mengelengkan kepala menandakan bahwa ia pun tidak tahu. Bobby memberkan isyarat balik untuk tidak mennanyainya sekarang. dan member lain mengerti akan hal itu
"selamat pagi," sapa manager BS yang baru saja memasuki ruang makan yang di penuhi personil lengkap BS.
"Pagi," sahut mereka dengan serempak.
"Hari ini kita akan melakukan shooting video clip. jadi saya harap kalian melakukan yang terbaik."
"Siap," ucap para member di ikuti dengan anggukan kepala.
Namun pandangan Manager tersebut tertuju pada Joon. yang terlihat lesu dan lebih cenderung diam.
"Joon," panggil Manager yang duduk di kursi di hadapanya.
"Ya," sahut Joon dengan mengangkat kepalanya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Manager tersebut.
"Ya," jawab Joon.
"tapi aku lihat kau tidak baik-baik saja," desak Manager.
"tenanglah, aku akan melakukan shoting hari ini dengan baik," Joon berjanji untuk mengakhir pertanyaan dari Managernya dan pandangan curiga dari rekan-rekannya.
"Baiklah, lanjutkan sarapan kalian." Manager tersebut berdiri dan meninggalkan semua member dari ruangan tersebut.
Setelah selesai sarapan semua menuju lokasi Shoting bersama para staf dan asisten masing-masing. sepanjang perjalanan mereka membahas koreografi dan berlatih bernyanyi. dan sesuai janji Joon ia akan melakukan yang terbaik. sepanjang perjalanan ia ikut berlatih vocal dan koreo walaupun hanya tangan saja yang bergerak karena memang masih berada dalam mobil.
"Joon, apa kau benar baik-baik saja?" tanya Jean pada Joon.
"gue baik-baik saja, pada kenapa sih? semalam kurang tidur gue," jawab Joon.
"Emang kenapa lo ngga bisa tidur?" tanya Bobby.
"Nonton Film gue," ujar Joon.
"Ya sudah, nanti habis shoting langsung tidur aja." Bobby menepuk bahu Joon memberi semangat pada teman sekamarnya tersebut.
Setelah perjalanan memakan waktu satu jam lebih mereka sampai di tempat lokasi shoting. disana telah siap camera hingga properti telah di tata rapi. bahkan penari latar sudah datang, begitu pula Manager mereka yang telah berada di lokasi bersama selurh Crew.
"Selamat pagi," Sapa member BS bergantian kepada seluruh crew an staf yang telah hadir lebih dulu sembari menganggukan kepalanya.
mereka diarahkan ke sebuah ruangan yang telah di sediakan untuk berganti pakaian dan menata rambut ataupun makeup tipis mereka. Joon dan kawan-kawan mengikuti langkah seorang Staf yang memandunya.
Saat sampai di ruangan tersebut para makeup artis dan hair style sudah menunggu mereka. tanpa berlama-lama mereka segera melakukan tugas masing-masing. dan Member BS terkenal sangat ramah pada Staf ataupun crew.
Joon sesuai janjinya berlaku profesional selama persiapan dan saat melakukan shooting. sehingga mereka tidak memakan waktu yang lama. walupun para member sebenarnya tidak percaya alasan dari perubahan sikap Joon namun mereka menghargai sikap profesional Joon selama shoting walaupun masih setengah proses.
namun saat Part Joon tiba-tiba sutradara berteriak.
"CUT!!!" teriak sutradara yang memandu Shooting sat itu. ha itu menarik perhatian member lain dan para staf lain bahkan para penari latar juga berhenti bergerak kaena teriakan keras sutradara.