Chereads / IDOLA RASA PACAR. / Chapter 5 - pertemuan

Chapter 5 - pertemuan

Malam telah tiba, joon berbeda dengan tadi siang waktu melakukan shooting, kali ini dia telihat senyum-senyum sendiri. bahkan ia memilih tidur lebih cepat. Bobb yang tdur sekamar denganya merasaan keanehan tersebut.

"Joon lo nggak apa-apakan?" tanya Bobby yang terlihat khawatir dengan keadaan Joo. karena seharian sangat bertingkah aneh.

"nggak, kenapa?" tanya Joon yang merasa heran dengan pertanyaan Bobby. ia tida menyadari bahwa dirinyalah yang betingkah aneh seharian.

"nggak biasanya lo tidur cepat, kirain lo sakit," ucap Bobby, dengan tatapan mencurigai Jon.

"Nggak kok gue baik-baik saja," sahut Joon dengan memegang dahi dan berekspresi yang menunjukkan dirinya baik-baik saja.

"ya udah, gue sama coky dulu di bawah," sahut Bobby, Bobby meninggalan Joon sendiri di kamar.

Jean melihat Bobby turun sendiri dan menanyakan keberadaan Joon.

"dimana Joon?" tanya Jean.

"ada di kamar, katanya dia mau tidur," sahut Bobby sembari duduk di samping cokky.

"apa dia baik-baik saja? tidak biasanya dia seperti itu," ujar Coky.

"aku tanya dia katanya baik-baik saja, tapi aku curiga dia adassuatu yang dia sembunyikan," kata Boby.

"kita lihat saa besok pagi, jika dia bertingkah aneh lagi, kita introgasi saja," sahut jean. dan di setujui oleh kedua member di hadapannya.

"ngomong-ngomong si jocky kemana dia?" tanya Bobby yang baru menyadari bahwa jocky tidak ada di sana.

"Masih mandi dia," jawab coky.

"kebiasaan sekali itu anak." Bobby menggelengkan kepalanya. merasa heran dengan kebiasaan Jocky yang selalu mandi malam-malam.

Booby dan kedua personil lainnya seperti biasa menghabiskan malam bersama sebelum tidur. selalu ada sja yang mereka bahas kadang membuat mereka suka menertawakan hal-hal kecil. kadang juga mereka membuat game, melatih vocal dan saling sharing tentang lagu dan poject yang akan datang.

Beberapa saat kemudian Jocky datang dan bergabung dengan ketia prsonil lainnya.

"apa kalian nggak ingin makan sesuatu?" tanya jockey tiba-tiba setelah duduk di samping jean.

"apa kau tidak kenyang, bukan kah kita habis makan malam?" sahut jean dengan menepuk-nepuk perut jockey.

"hanya nyemil bang, bukan makanan berat kok," sangkal jokey.

"Ya sudah sih, ambil aja di belakang." bobby menyuruh Jokey mengambil makanan di dapur. memang pada dasrnya Jokey suka man camilan saat mereka berkumpul. itu berlaku sebelum makan maupun setelah makan seperti ini.

jockeypun segera berdiri dan mengambil makanan di dapur untuknya dan ketiga member lainnya.

****

hari minggu tiba Yerin yang masih pagi sudah bersiap untuk menemui sosok yang menerornya beberapa hari terakhir. dan Shima yang masih menginap di rumahnya merasa aneh dengan Yerin yang rela mengambil cuti untuk hari ini.

"Rin, ini masih pagi kok tumben lo udah siap aja?" tanya Shima yang masih berada di atas kasur.

"apa sangat penting sampai-sampai lo ambil cuti?" Shima masih terrus bertanya karena Yerin belum memberi jawaban padanya.

"hmm, di bilang penting nggak juga, tapi ini demi ketentraman sebuah kehidupan," jawab Yerin. mendengar itu jawaban Yerin Shima semakin mengeryitkan dahinya, menandaan dia semain bingung. tapi belum sempat menanyainya lebih lanjut Yerin mengambil tas kecilnya dan pergi meninggalkan Shima dalam keadaan yang masih bingung.

"Eh, Rin," panggil Shima yang ingin mendengar kejelasan dari jawabannya. namun Yerin tida kembai hanya melambaikan tangannya pada Shima saat hendak menutu pintu kamarnya.

namun sebelum Yerin menaiki motornya, ia mengirim pesan pada shima. karena ia tahu sahabatnya tersebut masih di hantui rasa penasaran dan akan membuatya tidak fokus bekerja.

"Shima sayang, sahabat ku. tenanglah sepulang kerja akan aku ceritakan semua. tapi tidak sekarang. jadi semangat bekerjanya." pesan Yerin yang di kirimkan kepada Shima.

Shima membaca pesan itu bukannya semakin tenang, malah membangkitkan rasa penasaran yang lebih.

"andai saja aku hari ini aku libur gue kuntitin lo," gumam Shima setelah membaca pesan Yerin.

***

Yerin selama perjalanan melihat ponselnya berharap orang itu meneleponnya. untuk pertama kali yerin berharap di telepon oleh orang yang misterius tersebut. karena sedari pagi hanya mengirim pesan satu kali.

"JANGAN LUPA HARI INI," pesan dari orang tesebut dengan tulisan bold. namun saat Yerin ingin meneleponnya malah tidak aktif.

Dalam perjalanan ia sempat berfikir untuk kembali pulang, namun ia urungkan karena sudah setengah perjalanan dan tida ingin di ganggu lagi setelah hari ini.

pukul 06:00 yerin sudah ada di taman kota. ia mengenakan pakaian lengkap untuk joging. sudah lama dia tidak joging di taman kota.

"mana orangnya," gumam Yerin saat sampai di depan taman kota.

"awas aja kalau sampai nggak datang!" ancam Yerin dalam hati.

tak lama kemudian ponsel yerin bergetar dan tertera nama 'aneh' pada layar ponselnya.

"akhirnya telepon juga lo," batin yerin sebelum menjaab panggilan tersebut.

"Hallo," ucap yerin setelah menekan tombol hijau pada layar ponselnya.

"Aku tidak mungkin masuk ke dalam taman kota, datanglah ke mobilku." suara orang tersebut dari ujung telepon. Yerin mendengar itu bukannya senang malah kesal.

"heh, lo jangan macam-macam. jangan sok-sokan lo. kalau lo nggak mau kesini gue pulang aja. tau gitu gue tidur,' umpat Yerin.

"apa kau lupa? aku joon jik aku keluar dari mobil banyak orang yang mengenaliku,"sahut orang itu.

"hahahah, lo masih ngaku-ngaku." Yerin tertawa terbahak-bahak mendengar itu.

"aku hanya igin mengucapkan terima kasih atas perbuatanmu yang menolongku waktu itu."

Yerin terdiam dan berfikir jika tidak bertemu akan sia-sia. Yerin memikirkan sebuah cara. diapun sebenarnya takut uuntuk menghampiri ke mobil orang tersebut.

"aku tida mau masuk kemobilmu, kita berbicara melalui jendela saja," usul Yerin.

"Baiklah, karena aku yakin kau akan berbah fikiran setelah melihatku," sahut orang tersebut.

"tunjukan mobilmu yang mana?" tanya Yerin yang sudah mulai kesal.

"lihatlah mobil hitamyan terpakir di paling ujung."

mendengar jawaban orang tersebutt Yerin segera mengelilingi parkiran.

putaran pertama Yerin sudah mencurigai sebuah mobi, namun ia melewatinya dan berputar sekali lagi. kaki Yerin sudah terasa linu, ia berniat menelepon orang tersebut untuk keluar. namun ia malah mengirimkan sebuah pesan agar Yerin datang ke mobilnya. karena Yerin sudah tidak ingin berdebat lebih panjang ia berjalan dengan sedikit terpincang ke arah mobil itu.

'TUK...TUK..' Yerin mengetuk kaca pintu mobil hitam tersebut. walaupun Yerin takut jika salah mobil.

'Streeeeet' kaca mobi turun dengan berlahan menunjukan sesorang mengembangkan kaos hitam polos dengan topi hitam.

Untuk memastika Yein menelepon nomor tersebut, dan benar ponsel orang tersebut berdering.

"Jadi lo yang ngerjain gue?" tanya yerin dengan kesal.

"Maaf," ucap pria itu dengan melepaskan topinya dan menatap lengket pada Yerin.