Chereads / Istri Di Atas Kertas / Chapter 10 - Reyhan's heart

Chapter 10 - Reyhan's heart

Pov Reyhan

Hari ini adalah hari patah hati menurutku. Dan untuk pertama kalinya aku benar-benar merasakan sakitnya patah hati, bagaimana rasanya cinta bertepuk sebelah tangan.

Perkenalkan namaku Muhammad Reyhan Pratama Dirgantara, CEO di Perusahaan Dirgantara dan Hotel Dirgantara. Hotel tempat dimana wanita yang sangat aku cintai kini tengah bersanding dengan laki-laki yang bernama Andika Andre Maulana Ibrahim.

Ya, aku seorang laki-laki yang sangat mencintai Fatimah Az Zahra. Aku mencintainya saat aku dan dia masih satu kampus, aku merupakan senior dan juga merupakan ketua BEM pada waktu itu. Sudah lama aku memendam perasaan untuknya, hanya saja aku tak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaanku.

Saat dia lulus kuliah, aku harap dia mau melamar pekerjaan di tempatku, aku pasti akan menerima dia 100% tanpa ada penolakan apapun. Dan aku akan jadikan dia sebagai sekertaris pribadiku agar aku bisa mendekati dia secara perlahan.

Sayangnya, hari-hari yang aku tunggu itu tak pernah kunjung datang. Hanya Anna Ailla Azzura yang datang melamar di perusahaanku. Karena memang IPK nya tinggi dan dia sahabat dari wanita yang aku cintai, aku langsung menerimanya dan menempatkan dia sebagai staff accounting.

Saat aku bertanya padanya tentang Zahra, dia bilang kalau Zahra mau istirahat sejenak sebelum melamar pekerjaan, jadi harapanku masih besar untuk bisa menggaet dia sebagai asistenku sekaligus akan aku jadikan dia sebagai calon istriku.

Aku selalu berdoa sama Tuhan agar bisa menyatukan aku dengan wanita yang aku cintai dalam diam. Dan saat itu aku bertemu dengannya di depan masjid, wajah dia sangat cantik dan bersinar, hanya saja aku melihat dia seperti banyak masalah. Tapi aku tak tau apa yang membuat dia seperti tertekan.

Saat aku menghampirinya dan mengajak dia pergi ke kafe, malah ia tolak begitu saja. Tentu aku tak bisa memaksanya, karena bagaimanapun dia punya hak untuk menolak siapapun yang mengajak dia meluangkan waktunya sebentar untuk berbincang.

Aku menatap kepergiannya dengan hati yang berbunga, berbunga karena bisa bertemu dengannya walau hanya hitungan menit, setidaknya aku bisa menatap dia dengan jarak yang cukup dekat. Tapi juga sedih dan khawatir melihat dia seperti tak punya semangat hidup. Beban apa yang sedang ia pikul sampai terlihat begitu tertekan.

Dan sekarang aku baru tau jawabannya, ya aku tau dari Anna, setelah aku memaksa dia menceritakan apa yang terjadi dengan Zahra.

Anna menceritakan kalau wanita yang aku cintai di jodohkan dengan anak dari sahabat orang tuanya. Pantas saja ia terlihat tak bahagia, walaupun aku tak di undang, tapi aku bisa menyaksikan pernikahan mereka dari tempat yang tak semua orang tau. Karena ini hotelku, jelas aku ada di tempat ini dan menyaksikan semuanya.

Anna juga menceritakan bahwa laki-laki yang bernama Andre, yang sudah sah jadi suami Zahra masih berhubungan dengan pacarnya. Anna menceritakan semuanya, tentang Andre dan Alana yang telah berhubungan hampir 10 tahun tapi harus di uji dengan perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua Andre dan juga Zahra.

Betapa mirisnya kisah cinta mereka, sama sepertiku, aku mencintai Zahra tapi Zahra malah menikah dengan pria lain. Begitupun dengan Zahra, ia juga merasa tertekan karena harus menikah dengan laki-laki yang masih mencintai wanitanya. Sedangkan Andre ia terperangkap dengan dua wanita sekaligus, antara istri dan juga wanita yang sangat ia cintai. Bukankah ini seperti lelucon bahkan bagiku, kisah cinta ini lebih rumit dari pada kisah cinta yang pernah aku baca di buku.

Jadi saat ini, bukan hanya aku yang sakit hati, tapi Zahra, Andre dan juga Alana pun merasakan hal demikian.

Sekarang untuk mengetahui tentang Zahra, aku cukup menanyakan kepada Anna. Andai aku bisa mencegahnya pasti akan aku cegah, tapi aku tak mungkin bisa merusak pesta ini. Apalagi aku termasuk orang luar, Zahra dan Andre aja tak bisa menolak perjodohan ini apalagi aku yang hanya orang luar.

Zahra aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu. Seharusnya ini adalah hari bahagiamu, tapi kamu terlihat begitu sedih. Ingin rasanya aku lari dan memelukmu, tapi aku tak mungkin melakukan hal itu.

Zahra, maafkan aku. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa berdiam diri dan melihatmu dari jauh. Zahra andai aku bisa menggantikan posisi Andre, betapa aku menjadi laki-laki yang paling beruntung. Aku tak mungkin menyia-nyiakan kamu, aku pasti akan bahagiain kamu sebisa dan semampu aku.

Air mata ini mengalir tanpa bisa aku cegah, sakit sangat sakit, kenapa harus seperti ini takdir yang aku dan Zahra jalani. Kenapa? Aku memukul dinding dengan keras, walaupun tanganku terluka, tapi luka yang di tanganku tak sesakit luka di hatiku.

"Nak, kamu kenapa?" tanya seseorang, ya dia papaku. Entah sejak kapan papa datang ke ruangan ini.

"Gak papa, Pa," elakku namun tatapanku masih belum di alihkan dari Zahra karena dengan cara beginilah aku bisa memandang Zahra sampai puas.

"Kamu mencintai mempelai pengantin wanita itu?" tanya Papa, entah dari mana papa tau semuanya.

"Papa sudah mendengar saat kamu dan karyawan kamu menceritakan tentang wanita yang kini memakai hotel kita sebagai resepsi pernikahan mereka. Kamu harus yang kuat ya, Nak," ujar papa seakan mengerti apa yang ada dalam fikiranku.

"Bagaimana aku bisa kuat, Pa. Lihat pa! Lihat! Wanita yang aku cintai menikah dengan laki-laki lain terlebih ia terlihat tak begitu bahagia. Ia pasti menderita, Pa. Lalu bagaimana nasib pernikahannya sedangkan suaminya masih pacaran sama wanita lain. Aku kasihan, Pa. Aku kasihan melihat dia seperti itu, hatiku sakit membayangkan dia harus hidup dengan laki-laki seperti Andre." Aku menunjuk-nunjuk ke arah Zahra yang lagi bersalaman dengan para tamu, yang entah kapan habisnya.

"Sabar, Nak. Doakan aja semoga Zahra bahagia ya," tutur Sofyan, Papanya Reyhan.

"Kenapa mesti seperti ini? Kenapa?" gumam Reyhan dengan suara yang sangat pelan tapi masih di dengar oleh papanya.

Sofyan merasa sedih lihat putra satu-satunya yang seperti ini. Kemarin saat ia ke kantor putranya, ia tak sengaja mendengar putranya yang lagi berbicara dengan karyawannya dan Sofyan yang tadinya mau masuk ke ruangan putranya memilih diam, dan mendengarkan semuanya dari luar pintu. Untungnya kemarin pintunya terbuka sedikit sehingga ia bisa mendengar semuanya.

Jujur ia awalnya merasa bahagia karena di usianya yang sekarang, putranya ternyata menyukai seorang wanita, bahkan pernah Sofyan berfikir, putranya itu bermasalah karena tak pernah terlihat pacaran atau deket sama wanita, tapi setelah ia tau putranya mencintai wanita yang bernama Zahra, ia langsung merasa lega.

Namun rasa lega itu hanya berlangsung beberapa menit saja, karena di menit selanjutnya ia malah mendengar tentang Zahra yang ternyata di jodohkan sama laki-laki lain, dan terlebih mereka menikah di hotel miliknya. Bukankah ini seperti petir di siang bolong.

Untuk itulah sekarang ia datang tanpa sepengetahuan putranya, karena sebagai seorang ayah, ia sangat tau bagaimana perasaan putranya saat ini. Ia datang untuk memberikan kekuatan buat putranya dan menasehatinya agar putranya bisa sabar dan tabah menjalani ini semua.

Awalnya, Reyhan pun tak tau kalau yang menyewa itu Pak Agus Wicaksono karena walaupun sama-sama dari kalangan pebisnis, tak semua pengusaha di kenal oleh Reyhan. Ia tau semua itu setelah ia menanyakan perubahan Zahra kepada Anna, hingga akhirnya terkuaklah tentang pernikahan mereka.

Reyhan pun juga akhirnya tau semuanya termasuk kalau Agus Wicaksono yang menyewa hotel miliknya selama tiga hari tiga malam adalah papanya Andre alias mertuanya Zahra.

---

Aku tidak hanya bercerita dari sudut pandang Zahra dan Andre saja ya, tapi dari orang-orang sekitar mereka juga, yang nantinya akan sering muncul di episode-episode selanjutnya.