Reyhan menangis seorang diri, penyesalan emang selalu ada di belakang. Saat ia meratapi nasibnya, tiba-tiba dia keingat dengan Zahra. Ia pun segera menelfon Zahra, namun nomernya malah gak aktiv. Lalu ia pun segera mengambil kunci mobilnya yang lain, lalu ia pergi ke hotel miliknya. Ia ingin menjelaskan pada Zahra, bahwa ia tak bersalah, ia di jebak oleh sahabatnya itu.
Reyhan menyetir dengan kecepatan tinggi, ia bahkan tidak menghiraukan pengendara yang lain yang memaki dirinya karena menyalip tak karuan. Bahkan Reyhan tak memperdulikan keselamatan dirinya.
Sesampai di hotel, ia pun langsung menuju kamar miliknya namun sayangnya di sana gak ada siapa-siapa. Lalu ia pergi ke resepsionis menanyakan Zahra, tapi resepsionis itu bilang gak ada nama wanita bernama Zarha. Tak mau menyerah, ia pergi ke ruang keamanan, lalu ia melihat CCTV di sana, dan ternyata benar, Zahra kemarin gak pergi ke hotel.