Keesokan harinya, Alana bekerja membawa Khanza seperti biasanya. Jam delapan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya.
"Masuk," ucap Alana dari dalam. Arifin pun masuk dan mengatakan sesuatu.
"Maaf, Non. Pengacaranya sudah ada di depan,"
"Suruh masuk aja,"
"Baik, Non." Lalu Arifin pun keluar dan menyuruh orang itu masuk. Orang itu pun masuk sedangkan Arifin langsung pergi ke ruangannya.
"Alana, kamu ngapain di sini?" tanya Alvano kaget.
"Ini kantor aku, kamu sendiri ngapain? Kok bisa tau kantor aku. Jangan … jangan …." Alana pun ingat sesuatu, Alvano yang bisa nebak fikiran Alanaa pun akhirnya mengiyakan.
"Iya, aku pengacara yang akan mengurus kasusmu,"
"Astaga, dunia ini sempit sekali ya. Gak nyangka aku bisa ketemu kamu lagi bahkan kamu sekarang malah jadi pengacara aku,"
"Haha aku juga gak nyangka. Aku boleh duduk gak nih?" tanyanya.
"Boleh dong," ujar Alana yang mempersilahkan Alvano untuk duduk.
