Sesampai di ruangan, Reyhan bukannya bekerja malah berusaha untuk menenangkan Adnan, sedangkan Zahra, ia berusaha mengambil alih tapi Adnan malah semakin memeluk Reyhan semakin kuat.
Tak lama kemudian, Hp Zahra pun berbunyi dan ternyata yang nelfon adalah Mama mertuanya.
"Assalamualaikum, Ma."
"Waalaikumsalam, Sayang. Kamu ada dimana, kok Mama denger cucu Mama menangis?" tanyanya.
"Aku ada di kantor Mas Rey, Ma. Iya ini Adnan nangis gara gara balonnya tadi terbang ke atas," ucapnya sambil memperlihatkan kamerannya ke sang suami yang tengah menggendong Adnan.
"Adnan, cucu oma yang paling ganteng, kenapa Sayang?" tanyanya. Tapi Adnan tak mau menengok ke arah kamera dan memilih melingkarkan kedua tanganya ke leher Reyhan dan menyembunyikan wajahnya ke leher Reyhan.
"Itu loh, Oma nelfon. Ayo tunjukin mana wajahnya yang nangis?" tanya Reyhan namun Adnan tak mengubrisnya dan tetap saja menangis.
"Seharusnya kamu beli dua tadi Rey, jadi kalau satunya terbang kan masih ada satunya,"