Setelah bercakap-cakap sekitar satu jam, akhirnya Ayu mengajak sang menantu, Alana untuk berkebun di belakang rumah. Alana pun tak masalah, ia menerima ajakan dari sang mertua. Dengan begitu ia berharap bisa mengambil hati sang mertua agar dia bisa menyayangi dirinya seperti dia menyayangi Zahra.
"Wah, bungannya banyak sekali ya Ma," puji Alana, ini pertama kalinya ia melihat bunga yang sudah bermekaran dan cantik terawat.
"Mama sejak kapan nanam bunga ini?" tanya Alana lagi sambil mendekati bunga mawar merah dan menyentuh bunga yang lagi mekar itu.
"Sudah lama," jawab Ayu, dirinya memang sudah lama menanam bunga itu, tapi dulu tak secantik ini. Karena dulu Ayu walaupun menyukai bunga, namun kurang pandai merawatnya tapi sejak ada Zahra, dia yang mengajari dirinya menata bunga yang benar hingga bisa sebagus ini. Tapi tak mungkin ia menceritakan tentang Zahra karena itu bisa bikin hati Alana terluka. Jadi sebisa mungkin, ia tak membahas Alana jika bersama Zahra.