Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 59 - Pertarungan Terakhir 3

Chapter 59 - Pertarungan Terakhir 3

Saat ini Kanae dan Shinobu saat ini sedang melancarkan serangan mereka berdua pada iblis bulan atas 2 atau Doma terlihat Kanae selalu menangkis serangan milik Doma berikan padanya.

Sedangkan Shinobu menusukkan pedang beracunnya pada Doma meskipun terlihat kalau Doma tidak mempan terhadap racunnya Shinobu sama sekali.

Ketika mereka berdua akan melancarkan serangannya pada Doma, tiba tiba saja Doma mengeluarkan teknik darah iblisnya pada Kanae dan Shinobu lalu dilanjuti dengan teknik berikutnya.

"Teknik Darah Iblis : Crystal Miko"

"Teknik Darah Iblis : Lotus Anggur"

Terlihat boneka es berbentuk seperti Doma melancarkan teknik iblisnya sembari mengeluarkan beberapa akar es keluar dari bunga teratai yang boneka es Doma itu keluarkan sebelumnya, ketika Doma bertarung dengan mereka berdua.

Kanae yang melihat ini langsung saja menebas setiap akar es yang berusaha melilit mereka dari boneka es itu, sedangkan Shinobu menghindar sembari menyerang Doma.

Namun sebelum Shinobu mendekat kearahnya langsung saja Doma mengeluarkan tekniknya untuk membekukan Shinobu yang saat ini sedang lengah.

"Teknik Darah Iblis : Awan Beku"

Kabut es terlihat sedang menuju Shinobu yang saat ini sedang mencoba mundur namun kakinya hampir membeku, ketika Kanae yang melihat ini langsung saja dia ingin menolong adiknya namun akar akar es terus keluar dan mengganggunya.

Sebelum kabut es itu dapat membekukan Shinobu, tiba tiba saja Shinobu sudah hilang ditempat yang membuat Kanae dan Doma terkejut lalu melihat kearah lain terlihat kalau seorang gadis menolong Shinobu kali ini.

"Shinobu-Nee.. apa kau tidak apa apa ?" tanya Kanao dengan penuh khawatir ketika melihat Shinobu hampir membeku.

"Kanao !!" teriak Shinobu terkejut ketika melihat Kanao datang untuk menyelamatkannya, begitu juga dengan Kanae.

"wah.. wah.. sepertinya aku benar benar kedatangan tamu yang lain, apalagi itu adalah seorang gadis yang lain, sepertinya aku benar benar mendapatkan berkah kali ini" sahut Doma ketika melihat Kanao datang dan menolong Shinobu dengan cepat.

"lebih baik kau diam sampah terkutuk, karena sudah melukai Shinobu-Nee & Kanae-Nee sebelumnya" sahut Kanao yang menatap kearah Doma dengan kesal.

Sedangkan Kanae dan Shinobu yang melihat Kanao marah tentu terkejut, dan langsung saja Kanao menyerang Doma dengan gerakan cepat.

"KANAO !!" teriak Kanae yang masih berurusan dengan akar akar es itu dari boneka es tersebut dengan kerepotan tiba tiba saja boneka itu mengeluarkan teknik darahnya yang lain pada Kanae.

"Teknik Darah Iblis : Tebaran Lotus"

Terlihat kalau jumlah beberapa helai daun lotus es bertebaran kearah Kanae dengan cukup cepat, sedangkan Shinobu yang melihat ini ingin langsung menolong kakaknya, namun kondisi badannya saat ini masih membeku dan tidak bisa digerakkan.

Kanae yang melihat ini langsung saja menebasnya dengan cepat walaupun masih ada beberapa butir daun es nya yang mengenai dirinya walau lukanya tidak dalam sekalipun.

Sedangkan Kanao saat ini sedang menyerang Doma sembari mengeluarkan teknik pernafasan bunganya yang diajari Kanae padanya.

"Teknik Pernafasan Bunga Bentuk Kelima : Peony Kesiasian"

Dapat dilihat kalau Kanao melakukan 9 tebasan pada Doma, namun Doma sendiri dapat menangkisnya dengan cepat.

"7.. 8.. 9 serangan sekaligus indahnya.. itu sangat anggun" sahut Doma yang menghitung jumlah serangan Kanao pada dirinya, langsung saja Doma mengeluarkan teknik darah iblisnya pada Kanao.

"Teknik Darah Iblis : Salju Turun Di Taman Layu"

Langsung Doma membuat aliran es untuk menyerang Kanao yang saat ini sedang menyerang dirinya.

Sedangkan Kanao yang melihat ini langsung saja mengeluarkan tekniknya untuk melindungi dirinya dari serangan Doma.

"Teknik Pernafasan Bunga Bentuk Kedua : Roh Plum"

Kanao langsung saja menebas seluruh aliran es yang Doma berikan padanya sembari menyerang, namun semua itu masih ditangkis oleh Doma.

Doma sendiri langsung saja menyerang kepalanya Kanao, ketika dia sudah selesai dengan tekniknya dan tentu Kanao langsung menghindari serangannya dengan membungkukkan badannya kebelakang.

Ketika sudah menghindari serangan tersebut langsung saja Kanao menggunakan teknik nya dan menyerang leher Doma dengan cepat.

"Teknik Pernafasan Bunga Bentuk Keenam : Persik Yang Bertebaran"

Terlihat Kanao memutar tubuhnya untuk mendapatkan momentum ketika menebas lehernya Doma dengan cepat dan terlihat kalau lintasan serangan Kanao terdapat beberapa daun persik.

"tubuhmu sepertinya cukup terlatih ya, seperti pegas" sahut Doma yang melihat gerakan Kanao, namun sebelum tebasannya dapat mengenai leher Doma, langsung saja dia mengeluarkan teknik darah iblisnya pada Kanao untuk menjauhkan dirinya.

"Teknik Darah Iblis : Awan Beku"

Tentu Kanao yang melihat serangan yang sebelumnya hampir membekukan Shinobu langsung saja menutupi mulut dan hidung menggunakan tangannya sembari menutup matanya lalu melompat kebelakang.

Sedangkan Doma yang melihat Kanao melompat mundur langsung saja melancarkan beberapa tekniknya pada Kanao.

"Teknik Darah Iblis : Lotus Anggur"

Terlihat akar akar dari lotus es itu menyerang kearah Kanao dan mencoba melilitnya dengan cepat.

Sedangkan Kanao yang melihat ini langsung menebas akar akar itu di udara dan segera mendarat didalam kolam yang terdapat pada ruangan yang mereka tempati saat ini.

Tentu Kanae yang melihat ini khawatir, begitu juga dengan Shinobu yang saat ini sedang berusaha untuk menggerakkan badannya dapat dilihat kalau es yang mengurung kaki Shinobu mulai retak namun masih sulit untuk memecahkan esnya.

Sedangkan Kanae masih sibuk dengan boneka es yang dia hadapi saat ini sedang menahannya untuk menolong adiknya dan juga muridnya.

"saatnya teknik lain !!" sahut Doma dengan senyum diwajahnya pada Kanao.

"Teknik Darah Iblis : Puri Badai Salju Putih"

Terlihat kalau teknik Doma kali ini dia mengeluarkan bunga lotus es yang terdapat patung kepala perempuan diatasnya, lalu menyemburkan uap dingin pada Kanao.

Kanao langsung saja menghindar uap dingin itu hingga air tempat dia mendarat membeku sampai airnya pun membuat sebuah duri es yang bercabang.

Ketika Kanao sudah mendarat diatas jembatan tiba tiba saja duri es ada diatasnya dan mulai menyerang dirinya hingga Kanao benar benar kerepotan dengan jumlah duri es yang menyerangnya begitu juga dengan suhu dingin dari teknik milik Doma yang membuat paru parunya sakit ketika bernafas.

Setelah Kanao sudah selesai menghindar langsung saja Doma menghilang dari tempatnya dan mengambil pedang Kanao yang saat ini sedang lengah.

Sedangkan Kanao yang merasa pedangnya menghilang pun terkejut dan langsung saja melihat kebelakang kalau pedangnya ada di Doma saat ini.

Tentu Kanae yang melihat bertambah khawatir dan segera menyerang boneka es itu namun lagi lagi boneka es itu mengeluarkan kabut es untuk membuatnya mundur.

Begitu juga dengan Shinobu yang saat ini sedang berusaha untuk menggerakkan badannya dan terlihat retakan es pada kakinya mulai hancur dan langsung saja dia segera menyerang Doma dan mengambil pedang Kanao yang Doma tancapkan dipinggirnya.

"Teknik Pernafasan Serangga : Tarian Lipan : Zigzag Kaki Seratus"

Terlihat Shinobu bergerak zigzag dengan cepat kearah Doma, sedangkan Doma sendiri yang melihat kecepatan Shinobu tidak bisa memprediksi gerakannya.

"Teknik Pernafasan Serangga : Tarian Sengatan Lebah : Melayang Diudara"

Langsung saja Shinobu menusukkan pedang beracunnya pada matanya Doma ketika dirinya masih berusaha mencari Shinobu ketika bergerak.

"meskipun tusukanmu bagus, seharusnya kau memenggal kepala ku berapa kali pun kau meracuniku itu tidaklah berpengaruh padaku, nona" sahut Doma yang langsung saja menyerang Shinobu dengan cepat.

Sedangkan Shinobu yang melihat ini langsung saja menghindarinya dengan mudah dan mengeluarkan tekniknya pada Doma dengan cepat.

"Teknik Pernafasan Serangga : Tarian Capung : Mata Majemuk Segi Enam"

Langsung saja Shinobu melakukan 6 tusukan cepat pada Doma yang tidak bisa melihat serangan cepat miliknya dan segera saja Shinobu mundur sambil membawakan pedang milik Kanao.

Sedangkan Doma langsung saja melihat kearah pedang Kanao yang sempat dia tancapkan disamping sebelumnya, untuk Kanao sendiri dia langsung saja melihat Shinobu dengan terkejut.

"wah.. wah.. sepertinya kau memiliki kecepatan yang sama dengan bocah yang aku lawan waktu itu, namun sepertinya aku akan sedikit bermain lagi pada kalian" sahut Doma sembari mengeluarkan tekniknya pada Shinobu dan Kanao.

"Teknik Darah Iblis : Tebaran Lotus"

Langsung saja Doma mengeluarkan beberapa helai daun lotus es pada Shinobu dan Kanao, tentu Shinobu yang melihat ini hanya bisa mundur karena pedangnya hanya dikhususkan untuk menusuk lawannya.

Sedangkan Kanao langsung saja mengambil pedangnya dan mulai menebas dengan cepat, namun serangan Doma masih belum berhenti dan membuat Kanao kelelahan karenanya.

Ketika sedang diambang batas tiba tiba saja atap yang mereka tempati runtuh, terlihat Inosuke turun dari atas langit dan segera menebas beberapa helai daun es tersebut.

"Teknik Pernafasan Binatang Buas : Taring Kelima : Potongan Amarah"

Inosuke langsung saja mengeluarkan beberapa tebasan sembari memutarkan tubuhnya ketika menebas beberapa helai daun es tersebut.

"TEPAT SASARAN !! ARAH GAGAK ITU TEPAT DIBAWAH SINI !! HAJAR !! HAJAR !!" teriak Inosuke dengan gembira ketika dirinya sedang mencari iblis dengan bantuan para gagak.

---

"AHHHH !! INI TIDAK ADA HABIS HABISNYA !! GENYA !! SEGERA BERDIRI DIBELAKANGKU !! AKAN AKU BUNUH MEREKA SEKALIGUS !!" teriak Riku yang saat ini sedang kesal dan menyuruh Genya untuk dibelakangnya.

Sedangkan Genya hanya menurutinya saja karena melihat Riku kesal untuk pertama kalinya ketika bertemu, langsung saja Riku mengeluarkan tekniknya pada sekumpulan iblis iblis itu.

"Teknik Pernafasan Bulan Bentuk Kesebelas : Malapetaka : Sabit Tenjin" teriak Riku dengan kesal sembari mengeluarkan tebasan bulan raksasa secara beruntun pada iblis iblis yang selalu berdatangan dan membunuh semua iblis itu beserta tembok temboknya.

Tentu setelah Riku menghabisi semua iblis itu dia dan Genya langsung terlempar kearah pertarungan Sanemi, Muichirou, Uzui dan Gyoumei yang kebetulan baru datang bersamaan dengan Riku dan Genya.

Sedangkan Sanemi dan yang lainnya ketika melihat Riku jatuh dari ruangan yang terbuka terkejut, tentu Kokushibo yang melihat mereka lengah langsung menyerang.

Namun Gyoumei langsung menyerang Kokushibo agar dirinya tidak menyerang Sanemi dan yang lainnya dan memilih untuk segera mundur dari serangannya.

Tentu Kokushibo yang melihat bola besi berduri milik Gyoumei pun langsung menghindar, sedangkan Gyoumei langsung memberitahukan mereka untuk tetap waspada.

Tentu Sanemi, Muichirou dan Uzui hanya menganggukan kepala meraka ketika mendengar ini, sedangkan Riku langsung saja menancapkan pedangnya pada pilar disebelahnya agar mendaratnya lebih mulus.

Sedangkan Genya saat ini masih memeluk pinggang Riku agar dirinya pun tidak ikut terjatuh juga, ketika mereka berdua sedah mendarat langsung saja mereka berdua menghela nafas lega.

"ha.. akhirnya jika aku melihat iblis lagi kali ini aku akan benar benar se.. ri.. us.." ketika Riku sedang bergumam kesal langsung saja dia melihat pertarungan keempat pilar dengan iblis bulan atas 1 dengan sengit hingga.

Sebelum Riku mendarat dari atas langit terlihat kalau Kokushibo benar benar kerepotan dengan para pilar itu sampai sampai mereka menghancurkan haori yang selama ini dia pakai dan mulai memanjangkan pedangnya hingga mengeluarkan beberapa sabit pada pedangnya.

Sedangkan Riku yang melihat ini langsung saja menghela nafas berat dengan wajah pucat sebab kata katanya benar benar terwujud kali ini.

Dan Genya sendiri yang melihat ini hanya memasang wajah datarnya pada Riku ketika suasana mereka saat ini sedang dalam kondisi hidup dan mati ketika melihat iblis bulan atas 1 disini.

"Genya, tembak iblis itu aku ingin beristirahat sebentar" sahut Riku sembari duduk dan menenangkan nafasnya.

"i.. iya" balas Genya dengan gugup ketika mendengar permintaan Riku sembari bersiap mengambil posisi untuk menembaki Kokushibo yang saat ini sedang menyerang yang lainnya dari jarak yang lumayan jauh.

---

Sedangkan Mitsuri dan Obanai saat ini benar benar kerepotan dengan iblis bulan atas 4 atau Nakime sebab meskipun Nakime tidak bisa menyerang namun pertahanan dan juga kontrol terhadap benteng iblis ini benar benar dalam tingkatan yang berbeda.

Hingga tiba tiba saja Mitsuri didatangi oleh Yoshiro yang meminta Mitsuri dan juga Obanai untuk bekerja sama dengannya untuk mengambil alih benteng ini.

Sedangkan Mitsuri hanya menyetujui rencana Yoshiro dan segera memulai rencana mereka untuk mengontrol benteng iblis ini.

---

Ditempat lain saat ini kedua tim dari korp pemburu iblis sudah menemukan letak Kibutsuji Muzan berada dan sekarang dia masih didalam kepompong daging untuk memulihkan dirinya.

Tentu mereka semua yang melihat ini langsung saja berniat untuk menyerang kepompong itu namun sebagian dari mereka melarang untuk menyerang kepompong itu dan lebih baik menunggu para pilar datang.

Tentu perdebatan terjadi disana, namun ketika mereka masih berdebat tiba tiba saja kepompong itu terbuka dan langsung saja Muzan mulai membantai seluruh korp pemburu iblis itu dan memakannya melalui mulut mulut yang berada ditubuhnya untuk memulihkan kembali tenaganya.

"kalian semua tidak berguna, malam ini akan aku hancurkan para pemburu iblis itu dan akan aku bunuh mereka semua" sahut Muzan yang saat ini sudah keluar dengan rambut putih, tubuh yang dipenuhi oleh semacam tato dan mulut disekujur tubuhnya dengan senyum jahat terpampang di wajahnya

---

"IBLIS YANG MEMBUNUH IBUKU SEKARANG TEPAT DIDEPAN MATAKU !! IZINKAN AKU BERTERIMA KASIH PADAMU KARENA MENGINGATKAN HAL ITU !!" teriak Inosuke penuh marah dan kebencian pada Doma setelah mendengar seluruh ceritanya yang sudah membunuh ibunya.

"TAPI AKU TIDAK HANYA AKAN MEMOTONG KEPALAMU !! AKAN AKU TUNJUKAN NERAKA YANG SESUNGGUHNYA PADAMU !!" lanjut Inosuke sembari mengambil ancang ancang dan bersiap menyerang Doma.

"tidak ada yang namanya neraka dan surga didunia ini tempat itu tidak ada, tak lebih dari sekedar dongeng saja, lalu bagaimana cara aku tahu hal itu" tanya Doma pada Shinobu, Kanao dan Inosuke ketika dirinya sedang memainkan topeng babi Inosuke di kipasnya dengan senyum diwajahnya.

"karena mereka menanamkan itu didalam pikiran mereka, manusia memang benar benar menyedihkan" sahut Doma pada mereka bertiga yang benar benar marah karena ucapannya.

"JIKA NERAKA TIDAK ADA !! BIAR AKU YANG BUAT !! KAU CUKUP DIAM SAJA !! JANGAN BICARA TENTANG IBUKU SEOLAH DIA TIDAK PERNAH BAHAGIA SIALAN !!" teriak Inosuke dengan marah sambil menyerang Doma, sedangkan dia sendiri langsung saja mengeluarkan teknik darah iblisnya pada Inosuke.

"Teknik Darah Iblis : Awan Beku"

Terlihat kabut es mulai menyerang Inosuke sedangkan dirinya yang merasakan ini langsung menggukan teknik pernafasan miliknya.

"Teknik Pernafasan Binatang Buas : Taring Kesepuluh : Taring Melingkar" sahut Inosuke sembari memutar kedua pedangnya untuk menjauhi kabut es itu darinya.

Sedangkan Kanao dan Shinobu yang melihat kesempatan ini langsung saja mulai menyerang Doma, namun Doma hanya berhasil membuat Kanao menjauh dan berusaha menahan tusukan Shinobu walau ada beberapa tusukan yang mengenainya.

Tentu Doma yang merasakan tusukan pedang racun milik Shinobu mulai menyerang nya dan segera menjauh, begitu juga dengan Shinobu yang melihat kibasan kipasnya yang dilapisi oleh es ikut mundur.

"TURUN SIALAN !! KAU TAKUT HA !!" teriak Inosuke yang melihat Doma sedang berada diatap ketika sudah selesai menyerang.

"maaf.. sepertinya Akaza-Dono sudah kalah, jadi aku tidak punya banyak waktu lagi dan sebagai gantinya bagaimana kalau kalian bermain dengannya seperti gadis yang ada disana" sahut Doma sembari menggunakan teknik darah iblisnya pada mereka bertiga.

"Teknik Darah Iblis : Crystal Miko" sahut Doma sembari mengeluarkan boneka es untuk menahan mereka bertiga.

Sedangkan Shinobu, Kanao dan Inosuke ketika melihat ini langsung saja menghindari setiap serangan yang dikeluarkan boneka es itu, Doma sendiri yang melihat ini langsung saja berjalan kearah pintu untuk kabur namun sebelum itu dia mengeluarkan lagi 5 boneka es itu.

"SIALAN BONEKA BONEKA ES INI MENGHALANGI KITA !!" teriak Inosuke penuh marah dan kesal ketika dirinya dan yang lainnya saat ini ditahan oleh boneka es.

"Inosuke !! tahan lah sebentar lagi itu akan bekerja !!" sahut Shinobu yang saat ini sedang menghindar dan dibantu oleh Kanao ketika dirinya tidak bisa menghindar.

Tepat setelah Doma memegang pintunya tiba tiba saja dia merasakan tubuhnya melemah dan kulit dan wajahnya mulai meleleh.

'itu bekerja !! terima kasih, Riku' batin Shinobu yang melihat kejadian ini, sebab sebelum memulai perang Riku sempat membuat racun wisteria milik Shinobu dapat bekerja pada iblis bulan atas dan Muzan walau memerlukan waktu yang cukup lama tapi itu akan berhasil.

Sedangkan boneka boneka es yang dibuat Doma hancur hingga menjadi berkeping keping, tentu Kanae dan yang lainnya terkejut namun segera mereka semua menyerang Doma yang saat ini sedang tergeletak dilantai karena racunnya Shinobu.

"SEMUANYA SERANG DIA !! KITA AKAN MEMOJOKKAN DIA !!" teriak Shinobu pada yang lainnya, namun sebelum dapat menyerang Doma tiba tiba saja dia mengeluarkan teknik darah iblisnya.

"Teknik Darah Iblis : Embun Beku Lily Bodhisattva"

Tiba tiba saja dia mengeluarkan patung es berbentuk seperti patung budha dan mulai menyerang mereka semua hingga lantai yang ada diatas kolam pun hancur.

Tentu mereka yang melihat ini terkejut dan segera menghindar namun sebelum Inosuke dapat bergerak kearah Doma, tangan dari patung itu mulai menangkap Inosuke.

Sedangkan Kanae saat ini menghindari serangan tersebut dengan menaiki tangannya dan langsung bergerak kearah Doma dengan menebasnya.

Namun sebelum dapat memenggal kepala Doma, tiba tiba saja patung itu mengeluarkan kabut es hingga Kanae sampai membeku hingga tangannya sebelum dapat memenggal kepala Doma.

Sedangkan Inosuke yang melihat ini langsung saja melempar kedua pedangnya tepat kearah pedang Kanae dan memotong kepala Doma yang saat ini sedang meleleh.

Ketika kepala Doma terpotong langsung saja patung es itu hancur beserta es yang membekukan Kanae sebelumnya, tentu Shinobu dan Kanao yang melihat ini langsung saja menghela nafas lega.

Sedangkan Inosuke langsung saja menginjak kepala Doma dengan senang karena iblis yang membunuh ibunya sudah mati dan segera terduduk karena sudah puas dan mulai menangis ketika mengingat ibunya.

---

Ditempat Riku saat ini dia saat ini sedang menangkis serangan yang datang kearah Genya ketika Kokushibo tiba tiba saja mengeluarkan beberapa pedang dari tubuhnya.

Untungnya Sanemi, Gyoumei, Uzui dan Muichirou yang melihat ada keanehan pada Kokushibo langsung saja mundur dari serangannya dan menangkisnya.

Sedangkan Kokushibo langsung saja mulai berubah bentuk menjadi iblis yang lebih buruk rupa dari bentuk yang sebelumnya, langsung saja Gyoumei melempar bola besinya pada leher atasnya sedangkan yang bawahnya menggunakan kapaknya.

Meskipun leher Kokushibo sangat keras tentu Sanemi langsung membantunya dengan menebas bola besi itu untuk menambahkan kekuatan dari bola besi itu.

Dan serangan mereka berdua pun langsung memotong kepalanya sedangkan luka tusukkan dari pedang merahnya Muichirou langsung mulai mengelupas dan berubah menjadi abu begitu juga dengan tubuhnya hingga tertinggal celana dan sebuah peluit terbelah saja disana.

"ha.. benar benar selesai kali ini" gumam Riku yang mulai kelelahan karena serangan para iblis sebelumnya, lalu melindungi Genya dari setiap serangan Kokushibo hingga membuat staminanya terkuras habis.

"syukurlah.. kalau begitu lebih baik kalian beristirahat dulu, sepertinya pertarungan yang sebenarnya akan dimulai malam ini" sahut Gyoumei pada yang lainnya, tentu mereka hanya menganggukan kepala meraka saja.

langsung saja Riku mengambil posisi duduk dan mulai bermeditasi untuk menenangkan nafasnya sembari memulihkan staminanya, sedangkan yang lainnya langsung mengobati luka luka mereka dari pertempuran barusan.

---

Sedangkan ditempat lain Sabito, Giyuu, Makomo dan Tanjiro saat ini sedang berada dihadapan iblis yang dibenci oleh semua orang begitu juga dengan mereka, dan iblis itu yaitu Kibutsuji Muzan.

Tentu Tanjiro yang melihat ini langsung saja menatap kearah Muzan dengan penuh amarah hingga Tanjiro menggenggam erat pedangnya ketika melihat dia.

"Tanjiro.. tenangkan dirimu" sahut Sabito pada Tanjiro namun pandangannya masih menatap kearah Muzan dengan urat urat muncul dikepalanya ketika melihat dirinya.

"dinginkan kepalamu" lanjut Giyuu yang memiliki kondisi yang sama juga seperti Sabito, begitu juga dengan Makomo.

"kalian cukup gigih"