Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 61 - Kemenangan & Sebuah Surat

Chapter 61 - Kemenangan & Sebuah Surat

Langsung saja semua pemburu iblis berteriak kegirangan ketika melihat Kibutsuji Muzan mati tepat dihadapan mereka saat ini.

"AHHHH !! KITA MENANG KITA BERHASIL !!"

"MUZAN TELAH TEWAS !!"

"INI MASIH BELUM BERAKHIR CEPAT OBATI MEREKA YANG TERLUKA !!"

"LAKUKAN PERAWATAN DARURAT !!"

"WOI BERHENTI MENANGIS DAN TETAPLAH FOKUS !!"

Terlihat beberapa dari mereka menangis bahagia setelah dapat mengalahkan Kibutsuji Muzan, bahkan ada dari mereka yang langsung saja mengobati beberapa pilar dan juga yang lainnya ketika sedang bertarung dengan Muzan.

---

Sedangkan saat ini terlihat kalau para pilar saat ini sedang dirawat oleh para Kakushi, terlihat banyak sekali para Kakushi membantu mengobati mereka semua.

Luka yang dialami para pilar terlihat buruk namun tidak merenggut nyawa mereka, saat ini luka yang paling parah adalah Riku, bahkan nyawanya pun akan jadi taruhan dalam pertempuran terakhir dia kali ini.

Terlihat kalau Sanemi saat ini sedang diperban disekujur badannya, ketika dia membuka matanya dia dapat melihat kalau adiknya Genya tepat berada dihadapannya saat ini.

"G.. Genya.. ma.. maafkan aku telah berkata seperti itu sebelumnya, sebenarnya aku tidak ingin kau berada dalam Korps pemburu iblis ini, aku ingin kau menikah dan hidup bahagia dengan istri dan juga anakmu suatu hari nanti" sahut Sanemi sambil menangis meminta maaf pada Genya.

Sedangkan Genya yang mendengar ini langsung saja menangis dan ikut meminta maaf telah memanggilnya pembunuh tanpa mengetahui perasaannya pada Sanemi.

---

Sedangkan ditempat lain terlihat Mitsuri dan Obanai sedang duduk dan bersandar pada tembok saat ini, terlihat mereka berdua sudah saling mengungkapkan perasaan mereka masing masing sembari bergandengan tangan satu sama lain.

Tiba tiba saja para Kakushi datang dan segera mulai mengobati mereka berdua, begitu juga dengan Kaburamaru yang ikut diobati oleh para Kakushi sebab permintaannya Obanai itu sendiri.

Sedangkan Uzui saat ini sedang dirawat oleh ketiga istrinya, dan terlihat kondisi Uzui saat ini dia kehilangan mata kiri dan juga pergelangan tangan kirinya akibat serangan Muzan sebelumnya.

Bukan hanya Uzui saja yang kehilangan tangannya, Muichirou, Sabito dan Giyuu mereka bertiga juga sudah kehilangan pergelangan tangan mereka ketika melawan Muzan.

Terlihat Muichirou dan juga Sabito sudah kehilangan tangan kiri merek, sedangkan Giyuu hanya kehilangan tangan kanannya, dan untuk Makomo sendiri dia harus kehilangan mata kanannya saat ini beserta 3 jari ditangan kirinya.

---

Sedangkan Tanjiro, Kanao, Inosuke dan Zenitsu saat ini hanya mengalami beberapa luka pada tubuh mereka namun tidak dengan mata kanan Tanjiro saat ini sudah mengalami kebutaan karena racun Muzan sebelumnya.

Namun ketika mereka sedang diobati tiba tiba saja Nezuko datang pada kakaknya sembari menangis ketika melihat kondisinya.

Sedangkan Tanjiro yang melihat Nezuko sudah kembali menjadi manusia pun ikut menangis dan segera mulai memeluknya dengan gembira ketika melihat Nezuko adiknya kembali lagi menjadi manusia, sedangkan Kanao yang melihat ini hanya bisa tersenyum saja.

Sedangkan Zenitsu langsung saja mengomel dan menangis dengan luka yang dia alami saat ini ketika para Kakushi sedang mengobati dirinya dan mendengar omelannya.

Namun berhenti ketika melihat Nezuko datang lalu memeluk Tanjiro, tentu Zenitsu yang melihat ini segera menghampirinya namun ditolak mentah mentah oleh para Kakushi yang saat ini sedang mengobatinya.

Begitu juga dengan Inosuke sampai sampai ia menggigit tangannya para Kakushi yang saat ini sedang merawat luka lukanya, hingga beberapa dari mereka kesakitan karena Inosuke.

Semua terlihat bahagia dengan kemenangan mereka, namun tidak dengan Shinobu yang saat ini sedang berusaha keras untuk mengobati Riku dengan sekuat tenaganya sembari menangis.

Meskipun sudah diberitahukan oleh kakaknya dan juga para Kakushi kalau Riku tidak akan selamat dengan lukanya yang sangat parah, tapi Shinobu tetap bersikeras untuk menolong Riku.

Tentu baik itu para Kakushi dan juga Kanae yang melihat ini tidak bisa melakukan apapun ketika melihat kondisi Riku, dan hanya menyalahkan diri mereka sendiri karena tidak bisa mengobati Riku.

"RIKU !! KUMOHON BERTAHANLAH !! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI DISINI RIKU !! KUMOHON !!" teriak Shinobu sembari mencoba untuk menyembuhkan kondisi Riku saat ini sembari mengeluarkan air matanya dengan deras.

---

'ahh.. sungguh sial aku kali ini, sepertinya aku akan mati lagi kali ini' batinku tanpa bisa melihat kondisi Shinobu saat ini, namun aku masih dapat mendengar suaranya yang sedang menangis walau samar samar.

Tiba tiba saja aku mendengar suara Schwi setelah hampir beberapa tahun aku tidak bertemu dengannya

[QUEST KEDUA SELESAI !

NAMA MISI : MENJADI PEMBURU IBLIS

ISI TUGAS : KALAHKAN LELUHUR IBLIS, IBLIS BULAN ATAS, IBLIS BULAN BAWAH DAN PARA IBLIS

HADIAH :PENAMBAHAN ATRIBUT PADA STATUS, PEDANG NICHIRIN, HAORI BULAN MILIK RIKU, PENGALAMAN BERPEDANG PADA TEKNIK PERNAFASAN BULAN DAN UPDATE PADA SYSTEM

BONUS : KOTAK CRYSTAL ACAK]

[lama tidak berjumpa.. Kak Riku !! ] sahut Schwi dengan lembut padaku namun saat ini dia benar benar terkejut ketika melihat kondisiku kali ini.

Tentu aku yang mendengar ini langsung saja menangis sebab suara yang sangat kurindukan selama ini terdengar kembali.

"Schwi.. " gumamku pada Schwi tanpa memperdulikan suara mereka yang sedang mencoba mengobatiku, begitu juga dengan pada para pilar yang melihat ini.

[KAK RIKU !!]

---

Sedangkan Shinobu dan yang lainnya langsung saja melihat kearah Riku sembari menangis ketika nyawanya sudah tidak dapat ditolong lagi.

Namun tiba tiba saja mereka semua dapat mendengar suara gumamannya Riku sambil menangis.

"Schwi.." gumam Riku yang dapat didengar oleh mereka semua yang hadir saat ini.

"maafkan aku.. Schwi sepertinya.. kondisiku saat ini.. tidak nyaman untuk dilihat bukan.." gumam Riku yang melanjutkan kata katanya.

Sedangkan Shinobu langsung saja mencoba meneriaki namanya hingga beberapa kali, begitu juga Sabito, Giyuu dan Makomo yang melihat sahabat mereka akan mati tepat didepan mereka saat ini.

"haha.. kau sangat perhatian.. pada kakakmu.. bukan ? tapi aku yakin.. sepertinya kita.. akan bersama lagi bukan.. Schwi ?" gumam Riku yang dapat didengar oleh Shinobu dan yang lainnya yang saat ini sedang mendengar gumamannya.

"terima kasih.. sudah memaafkan kakakmu.. yang buruk rupa ini.. Schwi.. " lanjut Riku sembari berterima kasih pada adiknya yang saat ini sedang mengkhawatirkan dirinya sembari menangis.

"Riku.." gumam Shinobu yang menangis ketika dirinya mendengar gumamannya Riku saat ini, begitu juga dengan Sabito dan yang lainnya.

"Shinobu.. Sabito.. Giyuu.. Makomo.. yang lainnya.. aku tahu kalian mengkhawatirkanku.. namun aku.. ingin kalian merelakanku pergi.. kali ini.. " gumam Riku pada yang lainnya, namun tiba tiba saja tubuhnya mulai hancur dari kakinya dan hingga tubuhnya pun ikut hancur seperti kaca secara perlahan.

"RIKU / RIKU-SAN / RIKU-DONO !!" teriak mereka semua yang panik ketika melihat tubuh Riku mulai pecah dan akan segera menghilang dari dunia ini.

"Shinobu.. maafkan aku..aku sudah mempermainkan perasaanmu.. aku benar benar minta maaf.." gumam Riku pada Shinobu sembari menangis mengeluarkan air matanya yang banyak tanpa bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

"TIDAK !! RIKU !! AKU MOHON JANGAN BERKATA SEPERTI ITU !! AKU MOHON JANGAN PERGI !! AKU MOHON RIKU !!" teriak Shinobu sembari menangis pada Riku meskipun dia tahu kalau Riku selalu bersamanya, namun ketika mendengar perkataan Riku tentu itu membuat hatinya sangat sakit ketika mendengar ini.

"aku.. sungguh minta.. maaf.. aku harap.. dimasa depan.. nanti kita.. dapat bertemu dan.. saling mengobrol satu.. sama lain.. seperti biasanya.. aku tidak apa.. apa kalau aku.. benar benar dibenci oleh kalian.. semua" lanjut Riku yang membuat mereka semua terkejut ketika mendengar ini.

"BAGAIMANA BISA KAMI MEMBENCIMU BODOH !! SETELAH SEMUA YANG KAU LAKUKAN PADA KAMI.. bagaimana bisa kami membencimu.. setelah semua bantuan yang kau berikan pada kami hingga sekarang" teriak Sabito sembari menangis pada Riku, begitu juga dengan yang lainnya.

Sebab apa yang semua Riku lakukan pada mereka hingga saat ini benar benar membantu mereka, mulai dari latihan bersama, memasak untuk mereka, membantu masalah yang dialami mereka, mendengar curhatan mereka dan lain sebagainya.

Bagaimana mereka bisa membenci Riku setelah semua bantuan yang mereka dapatkan dari Riku itu sendiri.

"meskipun aku.. tidak dapat mendengar.. ataupun melihat.. aku tahu kalian saat ini.. sangat bersalah karena aku.. maka dari itu.. aku mohon.. bencilah aku.. bencilah dengan kehadiran ku.. agar kalian tidak.. merasa bersalah" gumam Riku pada mereka semua.

"MANA MUNGKIN KAMI MAU MENURUTI PERMOHONAN MU ITU BODOH !! SETELAH SEMUA YANG KAU BERIKAN PADA KAMI !!" teriak Giyuu pada Riku.

"aku tahu.. kalian saat ini marah.. dengan sikapku.. karena waktuku.. sudah tidak banyak lagi.. sekali lagi.. aku minta maaf.. aku serahkan rumah itu pada kalian.. dan juga.. aku mencintaimu.. Shinobu.." gumam Riku pada mereka semua lalu Riku mulai menutupi matanya dan mulai menghilang secara perlahan dari dunia ini.

Sedangkan Shinobu dan yang lainnya yang mendengar lalu melihat ini hanya bisa menangis keras akan kepergian Riku setelah semua yang dia lakukan pada mereka.

---

7 bulan kemudian saat ini Shinobu sedang berada di desa tempat Riku tinggal selama hidupnya, namun sebelum dia berangkat kerumahnya tiba tiba saja dia mendengar suara seseorang memanggilnya.

"ohh.. Shinobu-Chan sudah lama aku tidak melihat mu, bagaimana dengan keadaan Riku, aku tidak melihatnya disini kemana dia ?" tanya Kazuya sembari menyapa Shinobu yang saat ini sedang menggunakan baju renda berwarna putih tanpa lengan baju dengan ikat rambut kupu kupu nya yang saat ini mengikat rambutnya yang panjang sampai pundaknya.

Ketika Shinobu yang mendengar ini langsung saja dia membuat raut wajah sedih, lalu menceritakan semuanya pada Kazuya.

Tentu Kazuya yang mendengar ini terdiam dan terlihat air matanya keluar ketika mendengar kabar duka ini, namun langsung saja dia mencoba untuk menenangkan suasana hatinya Shinobu dengan dango miliknya agar tidak sedih.

Sedangkan Shinobu yang mendengar ini hanya bisa menolaknya, namun Kazuya sangat bersikeras dan memberikannya pada Shinobu yang saat ini kewalahan dengan sikapnya Kazuya.

Meskipun begitu Shinobu tetap menerimanya dan berterima kasih pada Kazuya lalu pergi menuju kearah rumahnya dengan senyum diwajahnya walau senyum itu senyum sedih miliknya.

Sedangkan Kazuya hanya menganggukan kepalanya saja sambil melambaikan tangannya pada Shinobu sembari menangis ketika mendengar berita duka ini, lalu kembali kekedai miliknya dan mulai menutup kedainya lebih awal.

---

Sedangkan Shinobu saat ini sedang berada tepat didepan rumahnya Riku yang terlihat sudah mau hancur karena sudah 7 bulan tidak dibersihkan.

Namun ketika dia masuk, tiba tiba saja dia melihat ada Sabito, Giyuu dan Makomo sedang membersihkan rumah Riku dengan kondisi tangan cacat mereka saat ini.

"Shinobu/Shinobu-Chan !!" sahut mereka bertiga yang kaget ketika melihat Shinobu.

"Sabito !! Giyuu !! Makomo !!" begitu juga dengan Shinobu yang saat ini terkejut ketika melihat mereka namun sebelum dia dapat berbicara pada mereka bertiga.

Tiba tiba saja dia dipeluk oleh Makomo yang menangis dipelukannya, sedangkan Shinobu hanya membalas pelukannya.

"Shinobu-Chan apa kau baik baik saja ? aku dengar dari Kanae-San kalau kau mengurung dikamar selama 6 bulan" sahut Makamo yang menangis dipelukannya.

Ketika Shinobu melihat kematian Riku tepat didepannya itu langsung membuat dirinya terguncang sebab dirinya merasa bersalah karena tidak dapat membantu Riku dan hanya bisa menonton kematian Riku tepat dihadapannya.

Tentu mereka semua yang mendengar ini sangat khawatir dengan keadaan Shinobu ketika mendengar kalau dirinya mengurung diri di dalam kamarnya, begitu juga dengan Kanae dan Kanao yang sangat khawatir pada dirinya.

"tidak apa apa Makomo.. aku baik baik saja sebenarnya aku ingin pindah kemari dan mulai membersihkan rumah ini, namun sepertinya kalian sedang membersihkan rumahnya Riku saat ini" sahut Shinobu lalu melepaskan pelukan Makomo ketika berbicara hal ini pada mereka.

"tunggu kau ingin tinggal disini !? lalu bagaimana dengan kakakmu ?" sahut Sabito dan Giyuu secara bersamaan pada Shinobu sedangkan Makomo hanya menatapnya dengan khawatir.

"tidak apa apa aku sudah mendapatkan izinnya, ketika aku ingin pindah kerumah ini dari kakakku" sahut Shinobu dan menjelaskan keadaannya pada mereka bertiga.

Sedangkan mereka hanya menghela nafas lega, namun tiba tiba saja Makomo mengingat sesuatu lalu pergi dana mengambil kotak yang berada diatas meja tersebut pada Shinobu beserta dengan suratnya.

"ahh.. Shinobu-Chan aku menemukan ini kotak ini beserta surat diatas meja ini ketika kita sedang membereskan rumah Riku tadi pagi, dan disana tertera namamu disurat itu makanya kami tidak membukanya dan ingin memberikan ini padamu" sahut Makamo sembari memberikan kotak dan surat tersebut pada Shinobu.

Sedangkan Shinobu yang melihat ini langsung saja mengambil kotak itu lalu membuka kotak yang isinya membuat mereka bingung saat ini.

"cincin ?" tanya Sabito dan Giyuu ketika melihat cincin pada kotak tersebut.

Sedangkan Shinobu dan Makomo langsung membuka surat itu, langsung saja mereka berdua saling pandang lalu menganggukan kepala mereka dan membaca surat ini bersama.

Tentu Makomo dan Shinobu yang membaca ini langsung saja terkejut sebab surat itu ditulis oleh Riku untuk mereka berdua.

'Hai Shinobu, Makomo aku yakin kalian berdua yang akan membaca suratku kali ini, mengapa aku bisa tahu.. karena itu adalah rahasia.. hahaha.. lucu bukan jadi mari kita ketopik utamanya.

Sebenarnya aku ingin melamar Shinobu dengan cincin pada kotak itu, tapi seperti yang kalian tahu aku sudah tiada bukan ?

Maka dari itu aku hanya bisa memberikan cincin itu saja padamu Shinobu.. aku mencintaimu.. maaf sudah mempermainkan perasaanmu selama ini.

Aku harap kau memakainya.. atau.. kau bisa memberikan cincin itu pada Giyuu lalu suruh dia untuk melamar Makomo dengan cepat..

Kau tahu Giyuu selalu curhat padaku dan Sabito mengenai cara mendekati Makamo agar dia bisa menjadi istrinya setelah pertempuran terakhir kita selesai.

Tentu ketika mendengar ini kami berdua langsung tertawa hingga membuat Giyuu malu, lalu aku memberikan surat ini pada kalian berdua dan berharap kalian membacanya, bagaimana bagus bukan idenya ?

Ohh dan satu lagi jika salah satu dari kalian tidak ingin menggunakan cincin itu aku masih menyimpan kalung tepat dibawah bantalan kotak itu, itu aku yang buat loh.

Salam, Riku.

catatan : aku harap kalian tidak bersedih dengan kepergianku, sampai jumpa di masa depan. '

Dan itu adalah isi dari surat yang Riku tulis untuk mereka berdua, tentu Shinobu yang melihat ini terkejut dengan isi surat tersebut.

Bagaimana bisa Riku tahu kalau dirinya dan Makomo yang sedang membaca surat ini, Shinobu merasa kalau Riku sudah merencanakan ini sudah lama sekali.

Ketika Shinobu sedang melihat ini langsung saja dia melihat kearah Makomo yang saat ini wajahnya memerah ketika membaca surat milik Riku.

Sedangkan Sabito dan Giyuu yang melihat ini justru bingung dengan reaksi Makomo yang berbeda dengan Shinobu, langsung saja Giyuu bertanya pada Makomo.

"Makomo, apa kau baik baik saja ?" tanya Giyuu yang khawatir dengan keadaan Makomo.

"eh.. eh.. i.. itu.. ak.. aku ba.. baik baik saja" jawab Makomo dengan gugup ketika mendengar suara Giyuu, tentu dirinya malu sebab dirinya juga pernah curhat pada Riku kalau dirinya juga menyukai Giyuu dari dulu.

"apa kau yakin, wajahmu memerah loh ?" sahut Giyuu lalu mengangkat rambutnya Makomo setelah itu langsung saja dia menempelkan keningnya pada kening Makomo untuk mengukur suhu tubuhnya.

Sedangkan Makomo yang mendapatkan perlakuan ini hanya bisa terdiam dengan wajah memerah malu yang mewarnai seluruh wajahnya dan segera dia kabur dari rumah ini.

"WAAHHH !! GIYUU BODOH !!" teriak Makomo lalu lari keluar rumah sembari berteriak malu dengan kelakuan Giyuu.

Sedangkan Sabito dan Giyuu yang melihat ini terkejut, namun sebelum Giyuu dapat mengejar Makomo, tiba tiba saja Shinobu menghentikan Giyuu lalu memberikan cincinnya pada Giyuu.

Sedangkan Giyuu yang melihat ini bingung lalu Shinobu segera membisikan sesuatu padanya hingga wajahnya sedikit memerah, namun dia tetap menuruti perkataannya Shinobu lalu segera mengejar Makomo.

Sabito sendiri yang melihat tingkah mereka berdua hanya bisa bingung namun tiba tiba saja Shinobu memberikan surat yang dia baca sebelumnya pada Sabito.

Tentu Sabito yang melihat ini langsung saja membaca surat itu dan segera tertawa karena apa yang Riku tulis pada surat itu.

"hahaha.. jadi ini rencana yang dia buat sebelumnya, pantas saja Makomo salah tingkah sebelumnya, sepertinya mereka menyukai satu sama lain" tawa Sabito ketika melihat isi surat tersebut, begitu juga dengan Shinobu.

Setelah itu langsung saja Shinobu mengeluarkan bantalan dalam kotak cincin tersebut lalu melihat ada sebuah liontin berbentuk bulan didalam kotak tersebut.

Tentu Shinobu yang melihat ini terkejut dan langsung saja memakai liontin yang Riku berikan padanya, dan terlihat itu sangat cocok dengannya.

" 'kupu kupu yang ditemani oleh bulan dimalam hari akan terlihat indah ketika mereka bersama' pantas saja Riku selalu berkata seperti itu ketika dia selalu melihat kearah bulan setiap malamnya" sahut Sabito yang melihat liontin bulan yang digunakan oleh Shinobu.

Sedangkan Shinobu yang mendengar ini seketika terdiam lalu memegang liontin itu sembari menangis, ketika dirinya melihat liontin yang Riku berikan untuknya.

Sabito sendiri hanya bisa tersenyum canggung karena mengatakan hal tersebut pada Shinobu, tapi sebelum dapat mengembalikan suasana canggung ini.

Tiba tiba saja Giyuu dan Makomo datang secara bersamaan dengan wajah memerah, sebab Giyuu langsung melamar Makomo hingga membuatnya malu dengan aksinya tersebut.

Sedangkan Makomo hanya bisa menerima lamaran Giyuu dan terlihat cincin pemberian Riku sebelumnya ada di jari manisnya Makomo tepat ditangan kanannya saat ini, sedangkan tangan kirinya sedang digenggam oleh Giyuu.

Tentu suasana yang tadinya canggung karena kesedihan Shinobu lalu berubah ketika mereka berdua saling bergandengan tangan tepat dihadapan Shinobu dan Sabito.

Sedangkan Sabito yang melihat ini langsung saja dia menjahili Giyuu dan Makomo hingga mereka berdua bertambah malu karena ejekan Sabito.

Dan Shinobu sendiri hanya bisa tertawa ketika melihat ini lalu membersihkan air matanya setelah dia menangis sebelumnya.

---

16 tahun sudah terlewati dan malam ini disebuah gubuk terlihat seorang perempuan cantik sedang melihat kearah bulan dengan tenang, lalu ditemani dengan secangkir teh hangat kesukaan perempuan tersebut ketika bersama dengan orang yang dia cintai sebelumnya.

Sedangkan perempuan itu langsung saja memegang liontin bulan miliknya dengan senyum bahagia ketika mengingat kekasihnya yang membuat liontin bulan tersebut untuknya.

"tunggu aku disana.. Riku.. aku harap kita dapat bertemu lagi dimasa depan"