Sebelum Muzan bangkit saat ini Kiriya sedang berpikir apa langkah yang akan dia ambil selanjutnya, namun tiba tiba saja Kanata dan Kuina memberitahukan sesuatu padanya.
"Tim pertama akan tiba dilokasi Muzan"
"Tim kedua berada tepat dibelakang mereka"
Tentu Kiriya yang mendengar ini langsung terdiam dan segera memberi perintah baru pada yang lainnya dengan panik.
"Tunggu !! jangan pergi kesana dulu !! jangan biarkan mereka menghampiri Muzan terlebih dahulu !! perintahkan mereka untuk tetap siaga hingga para pilar muncul !!" teriak panik Kiriya ketika mendengar laporan dari kedua saudarinya.
"tunggu hingga para pilar tiba !! kalian hanya akan menjadi makanan untuk menyembuhkan dirinya !! apa ada yang mendengar ku ? semuanya cepat mundur !!" teriak Kiriya pada para pemburu iblis yang sudah tiba dilokasi.
Namun semua itu sudah terlambat ketika mendengar suara Muzan dan langsung membunuh gagaknya, tentu Kiriya yang mendengar ini langsung terdiam sampai berkeringat dingin karena kesalahannya dalam memerintah.
Namun ketika dia masih menyalahkan dirinya tiba tiba saja Kanata langsung menampar Kiriya agar dapat menyadarkan dirinya, tentu itu membuat dirinya dan Kuina terkejut.
"KUATKAN DIRIMU OYAKATA-SAMA !! CEPAT BERIKAN PERINTAH SELANJUTNYA PERTARUNGAN INI MASIH BELUM BERAKHIR !!" teriak Kanata sembari menampar Kiriya agar dirinya sadar, tentu Kiriya yang mendengar ini langsung saja menyadarkan dirinya lalu memberikan perintah baru.
"terus jaga jarak dengan Muzan !! para gagak lebarkan pandangan kalian !! jangkauan serangan Muzan sangat luas !! jadi jangan sampai terlalu dekat dengannya !!" sahut Kiriya yang kembali sadar karena tamparan Kanata sebelumnya hingga membuat dirinya terjatuh dan segera kembali duduk ditempatnya.
"kumpulkan para pilar dan seluruh pasukan yang lain !! kumpulkan seluruh pasukan dalam 1 tempat secepatnya !! Kanata, Kuina terima kasih" lanjut Kiriya memerintahkan semuanya lalu berterima pada mereka berdua, tentu mereka hanya bisa menangis ketika mendengar ini.
---
"khaakk.. Muzan telah kembali !! para pilar harus segera berkumpul !! kalian harus berkumpul !!" teriak gagak itu pada Riku dan yang lainnya.
Tentu Riku yang mendengar ini langsung terdiam dan terlihat wajah serius dan datarnya muncul diwajahnya, bahkan terlihat beberapa urat terlihat dikeningnya.
"baiklah semuanya sepertinya pertarungan terakhir kita akan dimulai malam ini, bagaimana kalau kita segera mengikuti para gagak ?" tanya Riku dengan wajah datar dengan suara penuh amarah pada makhluk yang sangat sangat dibencinya begitu juga dengan yang lainnya.
Tentu semua yang mendengar ini hanya menganggukan kepala meraka dan segera pergi untuk melakukan pertarungan terakhir mereka semua.
---
Sedangkan saat ini Sabito, Giyuu, Makomo dan Tanjiro sedang menghindar dari serangan tangan milik Muzan yang memanjang seperti tentakel dan memiliki ketajaman yang dapat merobek kulit seperti pedang.
"Teknik Pernafasan Air Bentuk Kesebelas : Ketenangan" sahut Giyuu yang saat ini sedang menangkis setiap serangan Muzan sembari menghindari serangannya.
Terlihat tebasan air dari teknik pernafasan milik Sabito, Giyuu dan Makomo sedang menyerang tangannya Muzan, begitu juga dengan Tanjiro yang ikut menyerang Muzan.
Walau mata mereka sudah terbiasa dengan serangan milik Riku namun kali ini cukup berbeda sebab serangan milik Muzan akan selalu bertambah cepat hingga membuat mereka tidak bisa mendekati dirinya.
Sedangkan Muzan yang saat ini masih berurusan dengan mereka berempat tiba tiba saja atap diatasnya runtuh dan terlihat Mitsuri datang sembari menebas kearah Muzan.
Tentu setiap serangan Mitsuri tidak mempan pada Muzan, sebab kemampuan regenerasi sangat berbeda dari para iblis yang lainnya.
Ketika Muzan melihat Mitsuri dan juga Obanai baik baik saja dia langsung saja marah pada Nakime karena tidak dapat membunuh mereka berdua.
Ketika Muzan berteriak marah pada bawahannya tiba tiba saja seluruh ruangan bergetar dengan hebat dan membuat ruangan mereka saat ini berganti diruangan yang cukup luas dari sebelumnya.
Tanjiro yang melihat ini langsung mencoba menyerang Muzan dengan teknik pernafasan miliknya, namun sebelum dapat menyerangnya tiba tiba saja mata kanannya diserang dan membuatnya jatuh.
Tentu Muzan yang melihat Tanjiro akan menyerang dirinya langsung saja menyerang matanya dan bersiap untuk membunuh Tanjiro dengan serangannya.
Namun sebelum serangannya dapat mengenai Tanjiro tiba tiba saja Makomo datang dan membawa pergi Tanjiro menjauhi pertempuran ini.
"jangan gegabah Tanjiro !! jangkauan serangan Muzan sangatlah luas jadi kita harus menahannya hingga yang lainnya datang !!" sahut Makomo yang saat ini sedang menceramahi Tanjiro, sedangkan Tanjiro yang mendengar ini hanya bisa menganggukan kepalanya saja.
"kalian pikir kalian dapat menahanku jangan mimpi !!" teriak Muzan dengan penuh amarah pada mereka semua dan segera menambahkan tentakelnya pada punggungnya dan juga dipahanya.
Tentu mereka semua yang melihat ini waspada dan segera menghindari setiap serangan yang Muzan arahkan pada mereka semua sembari menangkisnya.
Sedangkan Yoshiro saat ini sedang melawan balik dari pengaruh Muzan ketika dirinya sedang mengendalikan Nakime, namun tiba tiba saja kepala Nakime meletus seperti balon sebab Muzan membunuhnya ketika dirinya menambahkan tentakelnya.
Tentu Yoshiro yang melihat ini hanya bisa kesal karena Muzan membunuh Nakime dengan cepat, sedangkan seluruh benteng iblis ini mulai bergetar karena aksi Muzan sebelumnya.
Langsung saja Yoshiro mencoba untuk mengeluarkan Muzan dan yang lainnya ketika tubuh Nakime masih dapat dia kendalikan meskipun kepalanya hancur.
Sedangkan Muzan yang saat ini masih sibuk dengan Yoshiro, tiba tiba saja dia diserang oleh Sabito, Giyuu dan Obanai, dengan cepat langsung saja Muzan menangkis serangan mereka bertiga dengan tentakel tangan miliknya.
Namun ketika Mitsuri sedang sibuk dengan bangunannya yang tiba tiba saja naik, langsung saja Muzan menyerang Mitsuri namun gagal sebab Tanjiro melempar pedang patah milik para pemburu iblis yang mati tepat dikepalanya Muzan.
Sedangkan Obanai langsung saja menarik Mitsuri agar tidak mengenai serangan Muzan, tentu Muzan yang melihat ini kesal.
Namun sebelum melanjuti serangannya Muzan tiba tiba saja lantai yang mereka pijaki saat ini langsung membawa mereka naik dan menabrak atap benteng tersebut dan membuat mereka semua keluar dari benteng tersebut.
---
Sedangkan Riku dan yang lainnya saat ini masih dalam perjalanan namun tiba tiba saja benteng ini bergetar yang membuat mereka semua terkejut, namun Genya langsung saja memberitahukan mereka semua mengenai ini.
"Riku-San.. ini perbuatan Yoshiro-San dia meminta kita untuk tetap diam disini dan membiarkan dirinya untuk memindahkan kita dan yang lainnya keluar dari sini !!" sahut Genya pada Riku dan yang lainnya.
"baiklah.. semuanya bersiap apapun yang akan terjadi selanjutnya, kita akan bertarung melawan Muzan dengan semua yang kita miliki saat ini !!" teriak Riku pada yang lainnya sedangkan mereka hanya menganggukan kepala saja sebagai tanda setuju.
---
"DIA BERADA JAUH DARI TEMPAT YANG KITA KIRA !!" teriak Kuina yang melihat lokasi Muzan dan yang lainnya saat ini pada Kiriya, sedangkan Kiriya saat ini sedang berkeringat dingin begitu juga dengan yang lainnya.
"kapan mataharinya akan terbit ?!" tanya Kiriya dengan panik pada Kuina.
Langsung saja Kuina mengeluarkan jam arlojinya dari balik yukatanya dan segera melihat jamnya dengan terkejut ketika mengetahui kapan matahari akan terbit sekarang.
"ma.. masih ada.. satu setengah jam lagi" balas Kuina dengan gugup pada Kiriya.
Sedangkan Kiriya yang mendengar ini sama terdiam namun tiba tiba saja dia mendengar teriakan diluar dari gubuk mereka saat ini.
"AHH !! KAMADO NEZUKO KAU MAU PERGI KEMANA !?" teriak Kyojurou dengan panik ketika dia melihat Nezuko lari dan sedang dikejar oleh Urokodaki, tentu Kiriya, Kuina dan Kanata yang mendengar ini terkejut.
"Oyakata-Sama gadis iblis itu melarikan diri !! apa yang harus kami lakukan ?" sahut Shinjuro pada Kiriya, namun sebelum Kiriya membalas perkataannya dia terdiam ketika mendengar suara Kagaya dibenaknya.
"SIAPA YANG MENGEJAR NEZUKO-SAN ?" tanya Kuina pada Shinjuro namun tiba tiba saja Kiriya memberi perintah yang membuat dirinya terkejut begitu juga dengan Kanata.
"tidak.. kalian tidak perlu mengejarnya.." sahut Kiriya pada yang lainnya.
"eh !? tapi jika Nezuko-San tertangkap oleh Muzan kita tidak akan ada harapan lagi" sahut Kuina yang saat ini terkejut dengan keputusan Kiriya.
"memang benar.. tapi.. tapi.. ayah menyuruh ku untuk membiarkannya saja.." lanjut Kiriya sambil menangis pada Kuina.
---
Sedangkan kondisi Tanjiro saat ini sedang kritis sebab racun dari darah Muzan sudah mengalir didalam tubuhnya namun dirinya ditolong oleh Kanae dan Shinobu yang saat ini datang untuk menolongnya, sedangkan Genya saat ini tepat berada didepan mereka dan bersiap menembak kearah Muzan sesuai perintah Riku.
Saat ini Sabito dan yang lainnya sedang menyerang menggunakan teknik pernafasan mereka pada Muzan sembari menghindari serangan tentakelnya.
Namun ketika Mitsuri hampir terjatuh sebab pijakannya tidak seimbang, tiba tiba saja Muzan menyerangnya ketika Mitsuri sedang lengah.
Obanai yang melihat ini langsung saja mencoba untuk menolong Mitsuri, namun tiba tiba saja bola besi menghancurkan tentakel milik Muzan yang membuat Mitsuri menangis lega karena Gyoumei datang disaat yang tepat.
"maaf kami terlambat" sahut Gyoumei sembari memutar bola besinya dan bersiap untuk menyerang Muzan.
Sedangkan Muzan saat ini terkejut dengan kedatangan Gyoumei yang sudah membunuh Kokushibo sebelumnya, namun tiba tiba saja dia merasakan kalau dirinya ditebas dari atas kepalanya hingga kebawah kakinya.
Namun ketika menengok kebelakang yang dia lihat saat ini adalah Sanemi yang sudah menebas dirinya, langsung saja Muzan mulai menyerang Sanemi.
Tentu saja Sanemi yang melihat ini langsung menghindari serangannya dan segera mengeluarkan beberapa botol bensin dan melempar kearahna yang saat ini sedang menyerang botol botol itu daripada Sanemi.
Sedangkan Muzan hanya terdiam ketika melihat ini, tiba tiba saja Sanemi mengeluarkan korek kayunya lalu segera menyalakannya dan segera melemparkan korek menyela itu padanya hingga membuat dirinya terbakar oleh bensin yang Sanemi keluarkan sebelumnya.
"KALIAN LICIK SEKALI !!" teriak Muzan dengan kesal ketika dirinya dibakar oleh Sanemi.
"yahh.. cara seperti ini memang cocok diberikan untuk untuk makhluk sepertimu, dan akan aku bunuh kau iblis kurang ajar" balas Sanemi dengan kesal dan marah pada Muzan.
Sedangkan Muichirou dan Uzui langsung saja menebas beberapa tentakel Muzan dengan cepat setelah api pada tubuh Muzan sudah padam, walau begitu tentakelnya Muzan masih dapat dia regenerasi dengan cepat.
"SIALA-" namun sebelum melanjutkan perkataannya dan mulai menyerang tiba tiba saja dia merasa tangannya diserang oleh benda bergerigi.
Tentu serangan itu adalah milik Inosuke yang saat ini sedang menyerang dirinya ketika Inosuke saat ini sedang berkamuflase dengan kertas jimat milik Yoshiro, begitu juga dengan Zenitsu dan Kanao.
"DASAR SERA-" sebelum kembali berteriak tiba tiba saja sesuatu menancap pada tubuhnya hingga membuat dirinya kehilangan keseimbangannya.
Dan terlihat beberapa peluru jarum yang Genya tembak menancap pada tubuhnya, bahkan sebelum dia dapat melakukan sesuatu pada jarum tersebut tiba tiba saja Riku menebas secara beruntun tepat kearah Muzan dan mulai memasukkan beberapa jarum itu pada sela sela tebasannya.
"khe.." sahut Muzan yang saat ini merasa kesakitan ketika jarum jarum itu masuk kedalam tubuhnya dan mulai mengeluarkan racun pada jarum tersebut.
"bagaimana rasanya dengan racun yang baru saja masuk kedalam tubuhmu itu, Kibutsuji Muzan ?" tanya Riku dengan wajah datar dan penuh amarah pada Muzan yang saat ini kesakitan.
Tentu Muzan yang mendengar ini langsung saja kesal dan marah pada Riku, Tamayo dan juga yang lainnya ketika dirinya benar benar terpojok, bahkan dia pun tidak diberi kesempatan untuk menyerang.
Ketika melihat ini langsung saja mereka mulai menyerang Muzan dengan ganas, begitu juga dengan Riku, Inosuke, Zenitsu dan juga Kanao.
Muzan yang melihat ini langsung saja mengeluarkan teknik darah iblisnya dengan marah dan membuat mereka semua terpental termasuk Riku hingga menabrak dinding dengan tentakel tangannya.
Sedangkan Riku dan yang lainnya hanya bisa menerima serangan Muzan yang dia keluarkan secara mendadak hingga menabrak dinding disekitar mereka saat ini hingga beberapa dari mereka pingsan karena serangan Muzan.
Namun Kanae dan Shinobu yang saat itu sedang merawat luka Tanjiro terkejut ketika melihat kejadian ini begitu juga dengan Genya yang melihat kondisi kakaknya dan juga gurunya, apalagi ketika melihat Kanao yang saat ini sedang terduduk didepan Muzan.
"RIKU /KANAO / ANIKI !!" teriak mereka bertiga panik dan khawatir ketika melihat kejadian ini.
Sedangkan Kanao saat ini sedang berusaha untuk menggerakkan badannya ketika dirinya sebentar lagi akan diserang oleh Muzan.
Namun sebelum Muzan dapat menyerang Kanao tiba tiba sebuah tebasan berupa api dan juga bulan saling bertemu dan menyerang Muzan.
Tentu mereka adalah Riku dan Tanjiro, sedangkan Tanjiro saat ini sedang menggendong Kanao menjauh dari area pertarungan mereka.
"Tanjiro.. Riku-Ni.. " sahut Kanao yang menangis ketika melihat mereka berdua datang untuk menyelamatkan dirinya.
Sedangkan Shinobu yang melihat keadaan Riku terkejut dan khawatir ketika melihat kalau tangan kirinya lepas sebab serangan Muzan sebelumnya.
"RIKU !!" teriak Shinobu sembari menangis ketika melihat kondisi Riku saat ini.
"maaf aku terlambat" sahut Tanjiro pada Kanao, sedangkan Riku hanya menghiraukan perkataan Shinobu dan menatap tajam kearah Muzan, dan menghiraukan rasa sakit dari tangan kirinya yang terpotong.
"lihat penampilanmu saat ini.. menjijikan sekali, sekarang siapa yang lebih pantas disebut iblis kau tahu, Tanjiro ?" sahut Muzan ketika melihat kondisi mata kanan Tanjiro yang saat ini tertutupi oleh racunnya.
"apa lagi kau Riku , setelah semua iblis yang sudah kukirim padamu seharusnya kau sudah kelelahan, apalagi dengan kondisi tangan kirimu itu" sahut Muzan sembari menatap tajam pada Riku yang saat ini masih menatap tajam kearah dirinya dengan tangan kirinya yang terpotong.
"aku harus membunuh kalian karena sudah berani menentangku" lanjut Muzan pada Riku dan juga Tanjiro.
Sedangkan Riku dan Tanjiro yang melihat ini langsung saja mengambil ancang ancang mereka, lalu mengatakan satu hal yang sama pada Muzan.
"ayo kita selesaikan semua masalah ini, Muzan"
---
Sedangkan saat ini Nezuko sedang berjalan kearah lokasi dimana kakaknya Tanjiro dan yang lainnya bertarung dengan Muzan, terlihat saat ini sebelah mata Nezuko sudah mulai berubah kebentuk semulanya sebagai manusia.
Ketika berjalan ingatannya Nezuko pun mulai kembali lagi dari dirinya yang bersama dengan keluarganya, keluarganya yang mulai terbantai oleh Muzan, hingga kakaknya yang datang sembari menangis ketika melihat dirinya dan Rokuta mengeluarkan darah.
Tentu Nezuko yang mengingat ini sempat terjatuh karena ingatannya mulai kembali, dan ingatan lain mulai kembali.
Mulai dari Inosuke, Zenitsu, lalu seluruh orang dikediaman kupu kupu, Kagaya, para pilar terutama Riku dan juga Tanjiro.
Ketika mengingat semua ini langsung saja dia menangis sebab dia sudah mengingat siapa dirinya dan segera melanjutkan perjalanannya kearah pertempuran itu, terlihat matahari sepertinya sudah mulai terbit dibelakang Nezuko.
---
Sudah lebih dari 1 jam 26 menit ketika Riku dan Tanjiro sedang bertarung dan mulai menahan Muzan, bahkan Riku pun diberitahukan oleh Tanjiro kalau Muzan akan meledakkan diri dan kabur.
Namun semua itu tidak terjadi dan langsung saja Riku kembali menyerang Muzan, sebelum Muzan dapat melarikan diri tiba tiba saja dia muntah darah akibat obat maupun racun yang diberikan oleh Tamayo dan juga Genya.
Lalu beberapa luka tebasan ditubuhnya mulai terlihat, langsung saja Riku kembali menebas kearah Muzan dengan pedangnya yang dilapisi oleh beberapa bilah bulan untuk menyerang Muzan, begitu juga dengan tebasan api milik Tanjiro.
Namun Riku yang melihat kelakuan aneh Muzan, langsung saja dia mulai bergerak dan mendorong Tanjiro hingga dirinya terkejut dengan aksi Riku, tiba tiba saja petir keluar dari tubuhnya dan mulai menyambar Riku dan sekitarnya.
"ARGGGHH !!" teriak Riku yang kesakitan ketika menerima serangan Muzan sebelumnya hingga dirinya tidak bisa bergerak.
Tentu Tanjiro yang melihat ini terkejut, apalagi Shinobu yang saat ini sedang menangis keras ingin membantu Riku namun ditahan oleh Kanae dan Genya yang kerepotan dengan tingkah laku Shinobu.
"RIKU / RIKU-SAN !!" teriak Tanjiro dan Shinobu yang mendengar teriakan Riku, sedangkan Shinobu langsung saja pergi kearah Riku dan menghiraukan Kanae dan Genya.
Namun Muzan yang melihat ini mulai menyerang Shinobu yang saat ini sedang berlari kearah Riku dengan panik dan khawatir.
"SHINOBU /SHINOBU-NEE" teriak Kanae dan Kanao yang melihat Shinobu akan diserang oleh Muzan.
Namun tiba tiba saja tangannya Muzan dipotong oleh Sabito dan terlihat kalau Shinobu sudah dibawa oleh Makomo pergi dari tempat mereka bertarung saat ini.
"dasar makhluk rendahan sialan !!" sahut Muzan yang saat ini sedang kelelahan dan melihat kalau mereka semua sudah mulai sadar.
---
Sedangkan Makomo langsung saja membawa Shinobu yang sedang memberontak pada Kanae, Kanao dan Genya berada saat ini, ketika sudah sampai langsung saja Makomo menampar Shinobu yang membuat mereka bertiga terkejut, begitu juga dengan Shinobu.
"SHINOBU SADARLAH !! KAU HANYA AKAN MEMBUAT NYAWAMU MELAYANG KAU TAHU ITU BUKAN !! JANGAN GEGABAH !!" teriak Makomo yang kesal dan marah pada aksi yang dilakukan Shinobu sebelumnya.
"ta.. tapi.. Ri-" sebelum dapat menyelesaikan apa yang ingin Shinobu katakan langsung saja Makomo memotong perkataannya.
"INI BUKAN SAATNYA MENGKHAWATIRKAN RIKU !! SAAT INI KITA SEDANG MELAWAN KIBUTSUJI MUZAN !! KAU TAHU KIBUTSUJI MUZAN !! JANGAN BIARKAN PENGORBANAN RIKU TERBUANG BEGITU SAJA !! KUATKAN DIRIMU SHINOBU !! DEMI KEDAMAIAN SEMUA ORANG !!" teriak Makomo lalu segera pergi dan membantu Sabito dan yang lainnya.
Sedangkan Shinobu yang mendengar ini hanya bisa terdiam lalu mulai mengeluarkan satu peluru yang sempat Riku berikan pada Shinobu sebelumnya sambil menangis.
"G.. Genya.. tolong gunakan obat ini untuk mempercepat proses semua obat yang kau dan Tamayo-San masukan pada tubuhnya Muzan, aku mohon.. " sahut Shinobu sambil memberikan peluru itu pada Genya sembari menangis dan memohon padanya.
Sedangkan Genya yang melihat ini hanya bisa menerima dan menganggukan kepalanya saja ketika mendengar permohonan Shinobu.
Setelah itu langsung saja dia mengambilnya dan segera memasukannya pada senapan miliknya dan mulai bersiap untuk menembak kearah Muzan dengan tenang.
Namun sebenarnya saat ini Genya sedang gugup dan berkeringat dingin ketika melihat Riku sebelumnya, tetapi dia langsung saja menenangkan dirinya dan mulai menembak kearah Muzan.
---
Sedangkan Tanjiro dan yang lainnya langsung saja mulai menyerang dan memojokkan Muzan, namun ketika Muzan sedang berusaha untuk menyerang dan mencari celah untuk kabur tiba tiba saja sebuah peluru mengarah tepat pada jantungnya saat ini.
Tentu Muzan yang merasakan tembakan Genya merasa kalau semua obat dan racun yang masuk kedalam dirinya sudah mulai bekerja lebih cepat dari sebelumnya, bahkan ketika dia ingin menggunakan teknik darah iblisnya dia sudah tidak dapat menggunakannya lagi.
Tentu Tanjiro yang melihat ini langsung saja menahan Muzan pada tembok dengan menusukkan pedangnya pada Muzan itu sendiri.
Sedangkan Muzan yang ingin menyerang Tanjiro dengan tangan kirinya tiba tiba saja ditahan oleh Mitsuri dan juga Makomo yang langsung menusukkan pedangnya pada pundaknya Muzan.
"SUDAH CUKUP !! BODOH !!" teriak Mitsuri sembari menarik tangannya Muzan hingga putus, sedangkan Muichirou langsung saja membawa pergi Mitsuri yang sudah kelelahan.
"KANROJI-SAN !! MAKOMO-SAN !! TOKITOU-KUN !! " teriak Tanjiro ketika melihat Mitsuri dibawa oleh Muichirou dan Makomo yang ikut menahan Muzan.
Sedangkan tangan kanan Muzan langsung saja ditebas oleh Sanemi dan segera menusukkan pedangnya juga pada Muzan terlihat banyak darah keluar dari kepalanya.
"SHINAZUGAWA-SAN !!" teriak Tanjiro yang melihat kondisi Sanemi saat ini.
Namun ketika Tanjiro sedang menahan Muzan tiba tiba saja wajahnya Muzan terbelah dan mengeluarkan mulut besar dengan beberapa gigi tajam mengarah padanya.
Sedangkan Tanjiro yang melihat ini hanya bisa menguatkan hatinya ketika dirinya melihat kalau Muzan akan menggigitnya, namun tiba tiba saja Riku datang dan menahan gigitan Muzan menggunakan tubuhnya.
"RIKU-SAN !!" teriak Tanjiro yang saat ini sedang khawatir dengan kondisi Riku, sedangkan yang lainnya langsung saja menusukkan pedangnya pada tubuh Muzan hingga dirinya tidak bisa bergerak.
"SEMUANYA TAHAN SEPERTI ITU !! JANGAN PEDULIKAN AKU !!" teriak Riku yang saat ini sedang menerima gigitan tersebut dan mulai menusukkan pedang miliknya tepat dikepala Muzan.
Sedangkan Tanjiro, Sabito, Giyuu dan Makomo yang mendengar ini hanya bisa menahan sembari mengeluarkan air matanya setelah apa yang Riku lakukan pada mereka begitu juga dengan yang lainnya.
Sedangkan Muzan yang saat ini sedang berusaha untuk menggerakkan badannya, langsung saja dia melihat kalau matahari sudah mulai terbit.
Tentu Muzan yang melihat ini langsung saja dia menggunakan pertahanan terakhirnya, tapi tiba tiba saja dia muntah darah ketika menggunakan teknik darah iblisnya dan hanya bisa memberontak ketika matahari mulai membakarnya.
"ARGGGHHH !!"
Tentu Muzan mulai terbakar oleh matahari dan mulai berubah menjadi abu lalu menghilang dari dunia ini.