Chereads / Calon Menantu Kesayangan / Chapter 20 - Semua Pria Itu Jahat

Chapter 20 - Semua Pria Itu Jahat

Mata Feng Yan yang genit dipadu dengan senyum tipisnya memancarkan kilasan rasa malu saat dia mendengar perkataan Ye Qingge.

Tampaknya emosi yang disembunyikannya telah ketahuan dan dia tertangkap basah.

"Bangun! Di tanah dingin!" Feng Yan mengulurkan tangannya kepada Ye Qingge.

Setelah cukup lama duduk, kaki Ye Qingge menjadi mati rasa. Ia menggunakan tangan Feng Yan agar bisa berdiri. "Terima kasih."

"Feng Yan!" Melihat hidung Ye Qingge yang memerah, pria itu membuka mulutnya yang feminin seperti biasa.

"Ya?" Karena Ye Qingge menangis dengan suara sengau yang kuat, suaranya terdengar indah.

"Itu namaku." Ada lengkungan kecanduan yang samar terlihat di bibir Feng Yan, tapi ada juga jejak memanjakan di sana.

Ini pertama kalinya dia berinisiatif memberi tahukan namanya kepada orang lain, terutama kepada seorang wanita.

Di mana ada wanita di Yuncheng yang tidak mengenalinya?

"Ye Qingge."

Untuk menghormatinya, Ye Qingge juga menyebutkan namanya.

Ini juga pertama kalinya Ye Qingge menyebutkan namanya pada seorang pria. Bagi Feng Yan, apa yang dikatakan Ye Qingge sama sekali tak ada perasaan apa-apa. Meskipun Ye Qingge adalah orang asing baginya, tapi dia merasa dia sudah lama mengenalnya.

"Pakai ini, jangan dilepas."

Feng Yan melepaskan kalungnya dan melingkarkannya langsung di leher Ye Qingge.

Gerakan Feng Yan begitu cepat. Sebelum Ye Qingge sempat menolaknya, dia merasakan hawa dingin di dadanya.

Feng Yan mengeluarkan kalung itu. Kalung itu adalah kalung salib yang bertatahkan batu rubi di atasnya.

Meski tampaknya sederhana, tapi pengerjaannya sangat sulit. Sekali lihat saja semua orang sudah tahu bahwa benda ini benda yang bagus.

"Aku tak bisa meminta barang-barangmu!"

Ye Qingge mengatakan akan menjatuhkannya, tapi Feng Yan menghentikannya.

"Pakailah! Dalam satu hari saja, tak akan ada yang berani menindasmu. Dan jangan lagi … menangis!"

Melalui mata genit Feng Yan yang menawan, Ye Qingge melihat bahwa tatapan Feng Yan yang menantikan kembalinya adik perempuannya tampaknya menyampaikan perasaan bahwa dia sebenarnya ingin melindungi adiknya, tapi dia tidak bisa.

"Baiklah, akan kupakai. Ini untukmu, mari kita saling menghibur!"

Ye Qingge juga mengambil seutas tali merah dari lehernya. Di atasnya ada batu giok yang berbentuk seperti tetesan.

Dia berdiri berjinjit dan memakaikannya kepada Feng Yan.

Ini adalah satu-satunya benda yang ditinggalkan ibu Ye Qingge.

Mungkin yang terbaik adalah tidak memikirkan apa yang orang lain pikirkan.

Jari-jari Feng Yan yang bersih dan ramping sedang memainkan tetesan air giok yang sepertinya membawa suhu tubuh Ye Qingge.

Segala sesuatu yang dikenakannya adalah yang terpenting dan berarti.

"Kau tidak takut aku orang jahat?" Mata genit Feng Yan yang mempesona tertuju pada tempat tertentu.

Ye Qingge mengikuti pandangan Feng Yan dan mendapati bahwa ada delapan orang pria yang mengenakan pakaian hitam yang berdiri rapi yang tidak jauh dari jalanan. Sekilas, mereka sepertinya tidak main-main. Jika tidak, maka akan mati dengan mengerikan.

"Kau tak mungkin melukaiku!"

Ye Qingge melihat bahwa orang ini pastilah anak buah Feng Yan.

Sekali lihat saja, pria ini bukanlah orang biasa. Pesona feminin jahatnya terlihat sangat berharga.

"Mengapa kau begitu yakin?"

"Intuisiku mengatakan begitu."

Benar! Ini adalah intuisi. Ye Qingge yang tak pernah berbicara dengan orang asing, malah memberikan kalung peninggalan ibunya kepadanya, dan ini juga membuat dirinya sendiri terkejut.

"Intuisimu sangat akurat. Tapi, jangan percaya kepada pria selain aku, karena semua pria itu jahat!"

Setelah menyentuh kepala Ye Qingge, Feng Yan membalikkan badan dan meninggalkannya.

Melihat Feng Yan yang naik mobil lapis baja yang dimodifikasi, dia pergi dengan arogan.

Seolah pria itu tak pernah ada di samping Ye Qingge. Pria itu mempesona dan bersikap lembut kepadanya.

Hanya suhu kalung yang bisa dirasakannya di lehernya.

Di dalam mobil lapis baja yang luas, kedua kaki Feng Yan disilangkan dan postur tubuhnya terlihat santai dan malas.

"Li Beichen, wanita ini pasti menjadi milikku!"

Mata genit Feng Yan memancarkan sinyal berbahaya.

"Aku akan menghancurkan keluarga Ye!" Feng Yan melepas kalung dari lehernya dan memainkannya sambil berkata dengan suara dalam.