"Ya gitu, bisa dioperasi. Transplantasi kornea mata." Jawaban Agha membuat Auriga takjub dan membulatkan matanya. Dia jelas senang.
"Oh iya?? Terus-terus? Kapan mau dioperasi?" tanya Auriga makin antusias, tidak sabar menunggu hari di mana Agha yang bisa melihat dengan baik.
"Antri dulu Ga, harus nunggu ketersediaan organnya."
"Gak apa-apa, pasti ada kok nanti. Wih gak sabar banget."
"Tapi aku takut Ga, kalau gak ada gimana? Kata dokternya tadi kalau donor mata itu sangat jarang, apalagi banyaknya yang membutuhkan kornea mata segera." Agha menunduk, dia juga takut kalau dia gak bakalan dapat donor mata. Auriga menepuk pundak Agha pelan.
"Pasti ada, percaya aja. Lagian pasti Papa akan lakuin apapun itu agar nama kamu berada di paling atas dalam list antrian."
"Gak usah takut," lanjut Auriga yang membuat Agha tersenyum tenang.