"Lebih enakan?"
"Udah gak apa-apa kok," ucap Agha saat Auriga masih berusaha menghangatkan tangan dan wajah Agha yang sudah berangsur hangat.
"Serius? Hujannya masih deras soalnya, ntar menggigil lagi."
"Udah gak kok, tenang aja." Agha meyakinkan Auriga yang kedengaran masih khawatir.
"Mau minum lagi gak? Aku ambil minum lagi nih," tawar Auriga, dia gak tau gimana cara bikin Agha lebih enakan, hanya ini yang bisa dia lakukan.
Agha menggeleng. Dia mengatur napasnya, terkadang dia masih tiba-tiba menggigil.
"Di sini aja. Lampunya belum nyala kan? Jangan keluar dulu," ucap Agha sambil memegang tangan Auriga yang hangat.
"Ya sudah deh." Auriga nurut. Dia duduk di pinggiran kasur, menatap kembarannya itu yang memejamkan mata.
"Makasih yaa"