"Mah kenapa nama belakangku nggak ada nama Papanya?" dengan polosnya Fandi mengeluh tidak ada nama Sulaiman di belakang namanya.
Ule kembali mengolah pikirannya karena tidak mau terkesan pilih kasih meski hanya sebatas nama, kendatipun Fandi bukan darah dagingnya Ule sangat menyayanginya.
"Sayang, gimana kalau nama adiknya jadi Aisyah Putri Khumairo saja biar adil?" usul Ule.
Fandi hanyalah anak sambung tapi kasih sayang Ule sama seperti anak sendiri, dia tidak membedakan darah dagibgnya sendiri dengan anak sambung.
"Aku sangat setuju!" Maryam menyambutnya dengan gembira karena namanya sangat bagus dan adil tidak ada embel-embel.ke dua nama mereka berdua yang mengundang Fandi merasa dibedakan.
Fandi pun turut bahagia dengan menyetujui nama terakhir adiknya yang diusulkan oleh Ule.
"Namanya cantik sekali Pa, sesuai dengan wajah si adik yang mirip sekali dengan Mama!"
Maryam dan Ule saling bertukar pandang drngan tidak melepaskan genggaman tangan mereka berdua.