"Kenapa sih aku malah akrab dengan Kiki ketimbang adik aku sendiri?" gumam Maryam.
"Dari kecil hingga kini Marina selalu menganggapku sebagai pesaingnya, padahal hidupnya jauh lebih bahagia ketimbang aku," lanjut Maryam dalam lamumannya.
Di saat Kiki tengah bahagia menyambut kehadiran sang anak muncul rasa sedih yang bercampur aduk dengan berbagai rasa diantara rasa itu ada cemburu yang terselip karena bayinya begitu anteng dipangkuan Ule.
Meskipun ada Fandi juga di sana tapi Maryam merasa ada hal yang tak biasa ketika Maryam melihat Ule menggendong bayi Kiki.
"Sayang, sepertinya babynya Kiki pingin digendong kamu deh!" Ule sangat peka dengan kecemburuan Maryam.
Ule sangat mampu menbaca setiap gerak gerik Maryam, meskipun belum cukup lama usia pernikahan mereka tetapi ikatan batin itu terasa sudah cukup lama.
"Aku mau cari minuman dingin dulu!" Maryam menolak untuk gendong bayi Kiki dan berlalu keluar yang katanya mau cari minuman dingin.