"Lepaskan aku Mah! Aku tidak gila!" teriak Fani.
Joko dan Dea sangat berat melrpaskan Fani ke rumah sakit jiwa, mereka sama-sama menyadari kjka perjalanan hidup itu sangat beragam..
"Pah, apa cara ini tidak teelalu berat."
"Selia bagaimana kalau kita ajak Papa main di halaman bareng sama kita! Supaya Papa Selia cepat sembuh!" cetus Kirana.
Selia pun langsung meresponnya dan langsung lari menuju di mana Yoga berada.
"Papa, aku mau main sama Papa di halaman! Kita berjemur Pah, siapa tahu Papa cepat sembuh!" ajak Selia.
Yoga tidak bisa membantah apapun yang diinginkan Selia, dia tersenyum dan memgangguk. Tentu saja Kirana yang ada di sampingnya senang bukan main.
"Bagaimana kalau Selia digendong Papa di atas kursi roda biar Kak Kirana yang dorong?" kembali Kirana mencari perhatian supaya Yoga senang.
Selia sangat senang dan tertawa, Kirana pun membantu menggendong Selia untuk duduk di atas pangkuan Yoga sedangkan dia mendorong kursi rodanya hingga ke halaman rumah.
