"Kayaknya Bu Dea sama Pak Joko lagi menikmati malam tanpa keaktifan anak-anak, kaya kita!" tebak Ule.
"Papa tetep mau ajak Aisyah pulang ,meski tidur Papa gendong saja ke mobil. Tapi kan masuk kamar Fani harus ijin ke tuan rumah!" kembali Ule menjelaskan.
Maryam menggelengkan kepala saat Ule memberitahukan situasi di rumah Joko dan Dea, tapi dia setia menunggu sampai Ule benar-benar pulang.
Ule terus bolak balik melihat jam yang ada di tangannya sampai kopi yang disuguhkan Bi Sumi pun habis.
"Aku pun sama Maryam jika sedang kangen ya emang suka lupa waktu, tapi aku nggak pernah sampai melupakan jika di rumahnya ada tamu!"!gumam Ule.
Setelah satu jam menunggu Joko dan Dea keluar kamar, serapi apapun Ule bisa membaca jika mereka habis bertarung hebat sebab terlihat dari rambutnya yang hanya disisir jari dan basahnya keringat masih sangat terlihat meski di muka sudah di lap.
"Maaf nunggu lama, saya kelelahan dan istri saya memijitnya!" Joko mencoba cari alasan.