"Pah Mama mau tanya! Kalau seandainya takdir membuat Mama lebih dulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa apa Papa mau nikah lagi?" tanya Maryam sesaat menjelang tidur sambil duduk santai di sofa kamar.
Pertanyaan Mariam tersebut membuat Ule terkejut, di satu sisi dia tidak mau menjawabnya tapi di sisi lain dia berusaha membuat istrinya tidak memiliki beban atas pertanyaan tersebut.
"Biarkan takdir yang menjawabnya Mah! Karena rasa cinta papa hari ini ke mama itu gak bisa diukur dan diganti oleh apapun dan siapa pun di dunia ini. Papa sangat sayang sekali sama Mama jadi tolong ya jangan tanya itu lagi!" seru Ule sambil mengelus rambut sang istri sekaligus mencium dahinya.
"Maafkan Mama, karena pertanyaan itu tiba-tiba muncul begitu saja. Tapi bukan berarti pula Mama tidak paham akan takdir, Mama percaya kalau Papa sangat mencintai Mama!"