"Tenang saja Le, selama ada Tante kamu masih bisa nikmati semua masakan kesukaanmu karena keahlian memasak ibumu sama dengan Tante!" Susi berusaha menghibur.
Sambil melahap lezatnya masakan Susi. Ule meneteskan air mata. Dia teringat ibunya dalam beberapa kesempatan memasak makanan kesukaannya.
Setiap kali ulang tahun, di mana anak-anak suusia aku selalu merayakannya dengan berbagai cara namun karena ibuku tak mampu membelikan aku kue ulang tahun yang harganya cukup mahal apalagi harus merayakannya seperti pesta pada oranf kebsnyakan yang tarap kehidupannya sangat mampu.
Ibuku hanya mampu memasak makanan sederhana seperti ini, tapi aku sangat senang sekali karena kuenya buatan Ibu aku sendiri.
"Sayang Mama juga bisa kok bikin makanan yang dimasak seperti mendiang ibu, tapi nanti ya aku belajar dulu sama Tante Susi!"
Maryam sangat peka ingin belajar makanan kesukaan suaminya tersebut.
"Terima kasih sayang ya!" ucap Ule
Cup