Susi menuturkan dengan nada yang mengundang rasa kasihan dari apa yang sudah menimpanya.
"Jujur saja aku tidak iba sama Tante, meskipun wajah Tante sudah memar seperti itu. Sebab Tante tidak mendemgar apa yang disarankan oleh kami! Jika Tante menganggap aku hanya satu-satunya orang yang Tante miliki maka tolonglah Tante supaya diam saja!"
Ule ingin mengeluarkan seluruh unek-unek di dalam batinnya pada Tantenya yang gatal itu.
"Jika Tante ingin punya suami, maka carilah suami yang benar-benar sayang sana Tante! Jika sebelum ada komitmen menikah saja sudah berani memperlakukan Tante seperti ini maka ketika menikah hidup Tante akab serasa hidup di neraka!"
Susi hanya menunduk serta menangis, Maryam yang mencoba ingin menenangkan ke dua belah pihak antara suami dan Tantenya itu. Menghamliri Ule seraya memberinya minum dan balik lagi ke Tante Susi yang terus mrngusap-ngusap punggungnya.