"Sayang, kamu istirahat saja! Aku mau buang karangan bunga itu dulu!"
Usai beres-beres rumah, Ule serasa gatal ingin membuang karangan bunga ucapan selamat dari Frans tersebut. Amarahnya pun tak terbendung kala sadar Frans memiliki hati pada istrinya dan terus mengganggu rumah tangganya dengan Maryam.
"Aku ingin sekali mendaratkan kepalan tangan ini pada Marina, tapi dia perempuan dan adik ipar aku. Demi istri dan ke tiga anakku aku tahan amarah ini!" Ule bicara sendiri saat membawa karangan bubga yang dia simpan di atas mobil sambil mencari bak sampah yang ada di tepi jalam raya.
"Nak Ule mau ke mana malam-malam begini?" Santi menghampiri saat hendak mengunjungi rumah barunya.
"Aku mau buang karamgan bunga ini, sepertinya salah kirim Mah!" jawab Ule.
Santi mengernyitkam dahinya karena sebrlum Ule dan Maryam datang, kurir pengirim bunga menanyakan dulu pada Santi yang kebetulan ada di depan teras rumahnya.
"Bu, apa betul ini rumah milik Bu Maryam dan Pak Ule?"