"Sayang tadi aku ketemu Nila di Kampus, aku lega setelah melihat dia punya kekasih bahkan dari informasi yang aku dengar dia adalah calon suaminya,"
Ule mengungkapkan apa yang dia lihat dan dia dengar di Kampus. Maryam menanggapi tapi dengan cara yang dingin.
"Syukurlah berarti kuranglah beban kamu satu persatu, bagaimanapun tentang kabar Nila aku nggak peduli yang terpenting aku ingin kamu fokus pada hidup kamu dengan aku sekarang dan selamanya!"
Ule mengangkat jempol dan meraih tengkuk Maryanm untuk dia cium dahinya.
"Tiga puluh hari lagi, sayang!" lanjut Ule bicara sembari memegang dagu Maryam dan mengangkatnya supaya wajah Maryam berhadapan pas dengan wajahnya.
Maryam balik memegang pinggang Ule lalu bersandar di dadanya seraya menggodanya.
"Sepuluh, dua puluh, tiga puluh ,itu kan angka apa maksud kamu sih sayang?" Maryam pura-pura nggak paham.
Ule menjatuhkan badan Maryam bersama dengan dirinya dan memberi sebuah isyarat.