Saat saat itu masyarakat di Bait Al-Maqdis mayoritas penduduknya masih menyembah berhala. Namun kenyataan pahit harus diterimanya, bahwa pembuat semua patung tersebut adalah ayahnya sendiri. Bentuknya sendiri sangat banyak salah satunya personifikasi dari rasi bintang.
Dakwah yang beliau sampaikan ditolak mentah-mentah oleh masyarakat sekitar bahkan tidak jarang mereka juga melakukan tindak kekerasan. Salah satu alasannya yang termaktub dalam Q.S Al-Anbiya: membahas mengenai "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
Meskipun terus mendapatkan penolakan namun, Ibrahim tetap menyebarkan ajaran tauhid yakni mengesakan Allah kepada masyarakat. seiring berjalannya waktu mulai datang satu per satu orang menyatakan keimanannya. Hanya saja sebagian masih secara sembunyi-sembunyi karena takut.