Chapter 38 - Tirakat Part 4

Malam merambat perlahan menuju puncaknya, rembulan tak lagi bersinar karena gumpalan mendung yang menghalanginya, suara serangga tak terdengar lagi kecuali suara katak bernyanyi-nyanyi di tempat yang berair, air hujan yang membasahi dedaunan membuat cuaca dingin.

Tapi semua itu tidak membuat para santri menyerah tidur di serambi masjid tanpa alas, tanpa bantal, mereka tidur bergerombol.

Seperti biasa Hasan di panggil Abah Pengasuh untuk memijat kedua kakinya hingga terlelap, hampir setiap hari Hasan melalukannya, dia lebih merasa senang dan bahagia melakukannya, satu hari saja tidak di panggil oleh pengasuh hatinya menjadi gelisah.

Kali ini dia memijat pengasuh tidak di serambi masjid akan tetapi di ndalem ruangan tamu, hampir satu jam Hasan memijatnya, selesai memijat Hasan kembali ke serambi masjid dan membaringkan tubuhnya ke lantai keramik putih, walau terasa dingin tidak membuatnya beranjak dari tempat tidurnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS