Chereads / Sistem Jahat : Pahlawan Ke Penjahat / Chapter 2 - CHP 1 : Villain New

Chapter 2 - CHP 1 : Villain New

Di alam semesta hanya memiliki satu Pahlawan, Pahlawan itu adalah orang yang di panggil di dunia yang berbeda-beda untuk membawa kedamaian oleh dunia itu. Benar itu Namanya adalah "******" satu-satunya pahlawan yang ada di alam semesata ini,dia tidak di lahirkan dari seorang ibu melainkan dia terlahir sendiri dari harapan-harapan semua orang.

Dia tidak bisa menua, pawakannya selalu seperti laki-laki berumur 17-18 tahun. Tetapi umur sebenarnya itu sudah lebih 10.000 tahun. Dia selalu di panggil ke dunia lain oleh seseorang yang memiliki kemampuan pemanggilan untuk membawa kedamaian ke dunia itu.

Tetapi setelah 1000 Dunia yang dia selamatkan ,entah kenapa dia sangat marah dan sudah muak dengan namanya pahlawan. Dia sudah tidak ingin menjadi pahlawan lagi,dia tidak ingin menyelamatkan dunia lagi,dia tidak ingin menyelamatkan orang lagi. Semua sifatnya berubah terbalik dari yang dulu.

Tetapi bagaimana dia bisa berubah seperti itu?benar itu karena dia merasakan hal-hal seperti penderitaan,kekejaman,kejahatan dari semua orang dari setiap dunia. Dia sudah tidak tahan lagi dan tidak ingin kembali lagi menjadi sosok yang menyelamatkan dunia.

Sekarang dia berada di dalam kekosongan tanpa batas seakan dia sedang menahan semua penderitaan,kejahatan,kekejaman dari semua orang.

"AAAAAAAAAAAA!!!"

Dia sangat kesakitan ,penderitaan yang tiada habisnya menyerang dirinya.

"TIDAK!TIDAK!AKU TIDAK INGIN MENJADI PAHLAWAN LAGI!AKU TIDAK INGIN!"

"AKU INGIN MATI!AKU INGIN MATI!"

Tsuk! Tsuk! Tsuk!

Dia menusukan sebuah belati ke tubuhnya tepat ke jantungnya, tetapi dia tidak mati.

Sreeek!

Dia memotong lehernya tetapi dia tetap tidak mati. Semuanya sembuh dalam seketika,bisa di bilang "Abadi"

"Kenapa... Kenapa... KENAPA AKU TIDAK BISA MATI!?"

"Kenapa... Kenapa... Kenapa? Aku sudah tidak ingin menjadi pahlawan lagi... Tetapi kenapa aku selalu menerima semua penderitaan semua orang?"

Air matanya menetes dengan derasnya,kesedihan,penderitaan,kejahatan,kebaikan,kekesalan,ketidakinginan,penyesalan,penghianatan,kesakitan semua tercampur dalam dirinya dan di artikan dalam air mata seorang pahlwan malang itu.

"Kenapa...takdir begitu kejam... Kenapa...?"

Kemudian cahaya yang sangat terus menyinari ruangan yang ada kekosongan,lalu secara tiba-tiba dia terpindah ke suatu ruangan yang sangat indah dan megah.

"Bangunlah wahai pahlawan,aku adalah Dewi Silya, Aku adalah Dewi yang bertugas sebagai perantara untuk pemanggilan seorang pahlawan."

Suara wanita yang sangat merdu terdengar,kemudian seseorang yang di panggil sebagai pahlawan itu melihatnya dengan ekpresi putus asa dan marah.

"Kenapa semua ini terjadi padaku. Kenapa mereka tidak membiarkan aku istirahat!"

Marah dia sangat marah, dia sudah muak dengan semua itu!

Sedangkan Dewi itu hanya melihatnya dengan tatapan penasaran...

"Tuan pahlawan,bagaimana kalau kita mulai proses pemin-"

Perkataannya tiba-tiba terhenti.

"Diam Kau!" Dengan tatapan marah dengan mata menyala merah,seakan kemarahan yang tidak terbendung.

Lalu kemudian Dewi itu tidak bisa bergerak,berbicara sedikit pun.

'A-apa ini?aku tidak bisa bergerak!'

Dewi itu merasa kaget,dan takut. Sedangkan Dewi itu melihat pemuda laki-laki yang mendekatinya dengan memasang ekspresi marah.

'Ja-jangan mendekat!'

Dewi itu sangat ketakutan,sedangkan pemuda itu terus mendekatinya.

"Kenapa... Kenapa... Kenapa kalian semua tidak memberiku istirahat hah!?"

"Kenapa selalu aku yang harus menjadi pahlawan!?"

"Aku sangat marah! Marah! Marah! Marah! Seakan aku ingin menghancurkan orang yang memberiku takdir merepotkan ini!"

Dewi itu melihat pemuda itu dia sangat ketakutan, lalu kemudian tangan pemuda itu mencekiknya.

"Haak!" Dewi itu kesakitan karena di cekik dengan keras.

"Hey... Beritahu aku dewi yang terhormat... Kenapa aku yang selalu menjadi pahlawan?! AKU SUDAH BOSAN TAHU!"

Dia berteriak lalu melemparkan dewi itu dengan sangat keras ke lantai,sehingga dewi itu terbebas dari sihir itu lalu bisa bergerak dan berbicara kembali.

BRAAAAK!

Dewi itu terbentur lantai dengan sangat keras, lalu dia mencoba berdiri dengan tegak.

"Apa yang kau lakukan?! Kau membuat Dewi yang terhormat dan suci ini merasakan penghinaan ini!"

Dewi itu sangat marah,sehingga dia membentak pemuda itu yang berada di depannya.

"Manusia sepertimu seharusnya beruntung bisa menjadi pahlawan,tetapi mengapa kau sangat marah dan menyakiti Dewi cantik ini!"

"Dasar Babi! Kau seharusnya mati saja!"

Memuji dirinya sendiri dan menghina pemuda itu.

"Hah...!"

Pemuda itu menatap tajam dewi itu dengan aura yang sangat mengitimidasi.

Dan itu membuat Dewi itu menjadi takut kembali.

'Kenapa manusia rendahan ini memiliki aura yang mengerikan ,seharusnya dia itu sangat lemah!'

"Manusia Rendahan! Berani-beraninya kau memprovokasi Dewi ini! Baiklah kau akan ku beri hukuman!"

""

Kemudian sebuah matahari yang sangat besar muncul di atas pemuda itu, tetapi pemuda itu hanya diam melihat matahari itu jatuh ke arahnya.

BOOOOOM!!!

Ledakan terjadi sangat besar,Dewi itu mengira pemuda itu mati.

"Dasar Babi, kau seharusnya tidak memprovokasi Dewi Terhormat dan suci ini."

"Maka yang ada di depanmu hanya kematian."

SWOOOOSSSHH!!

Seakan angin kencang melintas,tiba-tiba pemuda itu berada di depan dewi itu.

"A-"

Dewi itu sangat kaget dan ingin menyerang pemuda itu,tetapi..

""

Tiba-tiba sebuah lubang 4 dimensi terlihat di atas pemuda itu, dan Kemudian lubang itu mengeluarkan rantai yang sangat panjang lalu mengikat Kedua kaki dan kedua tangan Dewi itu lalu mengangkatnya sedikit ke atas.

"A-Apa, Sialan lepaskan aku!"

Dewi itu mencoba melepaskan diri,tetapi tidak bisa. Lalu dia mencoba menggunakan kekuatan sihirnya.

"Sihir ku tidak muncul! Kenapa?"

Dewi itu pun menjadi sangat panik ,apalagi posisinya sangatlah memalukan.

"Apa yang kau lakukan padaku!?"Bentak Dewi itu.

"Hey, Dewi... Bukannya kau tadi bilang kau itu Dewi yang suci kan?"

Pemuda itu tersenyum jahat,lalu memandang Rendah dewi itu.

"Heh!" Dewi itu mendengar perkataan pemuda yang ada di depannya menjadi semakin panik dan takut.

"A-apa yang akan kau lakukan padaku?" Dewi itu sangat ketakutan.

"Bagaimana aku bilang,' Aku akan menodaimu' "Ucap pemuda itu yang terus tersenyum jahat.

Roek!!

Dia merobek baju Dewi itu dengan kasar, dan terlihat Payudara yang sangat indah lalu dengan putingnya yang sangat menawan.

Dewi itu pun menjadi sangat marah dan ketakutan karena perbuatan pemuda itu.

"J-jangan lakukan itu! Aku mohon lepaskan aku!"

Mendengar perkataan Dewi itu yang gemetaran,dia pun tersenyum senang.

Lalu kemudian Pemuda itu memegang payudara dewi itu sambil memainkan putingnya.

"Ku'mohon berhenti,jangan menyentuh itu lagi!"

Dewi itu mengeluarkan air matanya, karena dirinya sedang di sentuh oleh pemuda yang tidak di cintainya.

"Hahahahaha! Ini sangat menyenangkan hahahahaha!" Dia tertawa terbahak-bahak sembari menyentuh setiap sudut tubuh dewi itu.

Lalu kemudian dia memegang dagu dewi itu dan lalu mencium bibirnya yang sangat lembut itu.

Cump.

Lalu dia melepaskan ciumannya. Sedangkan dewi itu hanya mengeluarkan air matanya. Ciuman pertamanya sudah di ambil oleh laki-laki yang tidak di kenalinya.

"Ku'mohon ,berhenti! Aku tidak ingin ini!"

Dia berkata dengan ketakutan sembari air matanya menetes.

"Hoh... Tetapi aku sama sekali tidak peduli..."

"Baiklah sekarang waktunya untuk mengambil kesucianmu hahahahaha!"

Mendengar perkataan laki-laki itu dia sangat ketakutan dan menangis..

"Tidak! Aku mohon pahlawan ,aku sudah punya tunangan! Jangan lakukan itu aku mohon!"

Mendengar perkataan dewi itu, dia menjadi sangat bahagia..

"Hoh... Ternyata kau sudah punya tunangan,tetapi aku akan tetap melakukannya."

Laki-laki itu melorotkan celananya dan lalu dia menyobek keseluruhan pakaian dewi itu sehingga dia tidak tertutupi sehelai kain'pun

Lalu terlihat Tubuh yang sangat seksi, kulit seputih susu lalu dengan wajah yang sangat cantik.

"TIDAAAK! TIDAK! JANGAN LAKUKAN ITU! AKU TIDAK INGIN MEMBERIKAN KEPERAWANANKU PADAMU!"

"KU'MOHON LEPASKAN AKU!"

Dia menangis dengan kencangnya.

"RAIGA TOLONG AKU! RAIGAAA!"

Nama tunangan Dewi itu adalah Raiga,dia adalah seorang Dewa Penghancur.

"Hahaha! Ini sangat menyenangkan! Aku akan memasukannya..."

Alat kelamin laki-laki itu mulai memasukuki goa pink milik dewi itu.

"AAAAAAAAAA!! TIDAAAAK!!!"

Darah mengalir dari goa milik Dewi itu, dan dia berteriak dengan kencang dengan air mata yang terus menetes.

Dia tidak bisa melawannya, yang dia bisa hanya merasakan tubuhnya terus menerus di mainkan, Pinggul nya terus maju mundur dengan kencangnya.

Hati nya menjadi hancur karena dia telah di nodai oleh laki-laki yang dia panggil.

Sedangkan Laki-laki itu terus menikmati tubuh dewi itu sambil memasang senyuman jahatnya.

Dia terus mengeluarkan cairan hangat miliknya di dalam rahim milik dewi itu.

Lalu 5 Jam dia terus di p*rkosa oleh laki-laki itu, dan mata dewi itu menjadi tatapan kosong seakan dia tidak sudah sangat putus asa.

[Ding! Misi Berhasil]

[Selamat Host mendapatkan 19.000 Poin kejahatan dari tindakan Host yang memperkosa seorang dewi dengan kejamnya]

[Evil System Sangat bangga dengan tindakan Host yang jahat itu]

'Bagus... Dengan ini aku bisa menghancurkan Takdir pahlawan yang ada di dalam diriku.'

Matahari itu meledak di hadapan Laki-laki itu, sedangkan laki-laki itu hanya menatap matahari itu dengan tatapan kosong.

[Evil System akan membantu Host,apakah Host terima bantuan'nya?]

'Ya...'

[Evil System terpasang dalam Jiwa Host, dan Evil System mempunyai cara untuk menghancurkan takdir pahlawan milik Host itu]

Tatapan kosongnya mulai berubah..

'Apa...?'

[Lakukan Kejahatan, maka host akan terbebas dari Takdir pahlawan yang ter'ikat dalam diri Host]

[Poin Pahlawan Saat Ini:999.999.999.999

Poin Kejahatan:0]

[Jika Host bisa mengumpulkan poin kejahatan melebihi Poin pahlawan milik host, maka Host akan menjadi "Villain" dan takdir pahlawan akan hancur]

'Ini menarik,aku menyukainya'

'Kejahatanku akan ku mulai dari Dewi itu'.

Pemuda itu tersenyum senang.

"Pahlawan "Ren Arata" sudah tidak ada lagi"

"...Sekarang adalah Villain "Ren Arata" telah menuju jalan kejahatannya!"