Anggika berjalan cepat tua rumahnya dan kemudian meminta sopirnya untuk mengantarkan dirinya ke tempat yang sudah yang tentukan bersama dengan kedua sahabatnya bahwa akan kumpul terlebih dahulu di taman.
Di sepanjang perjalanan Anggika memikirkan apa yang dikatakan oleh papanya tadi pada dirinya bahwa dirinya harus dekat dengan Alvaro Alvaro baik. Namun tetap dirinya tidak bisa meninggalkan kedua sahabatnya begitu saja yang selalu ada untuknya.
Anggika bersandar pada kursi mobilnya sembari memejamkan matanya dan membuka jendela mobilnya untuk bernafas lebih nyaman lagi.
Di sisi lainnya tepatnya di rumah Revan gimana remaja laki-laki itu meminta izin pada ayahnya dan diizinkan sebab dirinya juga sudah menyelesaikan semua tugas mulai dari berjualan dan tugas-tugas lainnya yang harus kita kerjakan di rumah.