Zava melajukan mobilnya dengan cepat, "kenapa selalu saja dia tidak rela melihat aku bersenang-senang, baru sebentar aku keluar dari rumah, sudah sibuk mencariku! Bukankah suatu kesenangan kalau aku pergi dari rumah itu, tidak ada untungnya bagi mereka menahanku di rumah itu, lagi pula Alzafa sudah pergi meninggalkanku, meskipun aku pergi dari rumah itu, yang penting hatiku tetap menjaga cintanya," mata Zava terus menyorot tajam jalanan yang semakin hitam terbakar sinar matahari.
Tidak terlalu lama Zava sudah kembali ke rumah mewah itu, rumah yang bisa diibaratkan istana, namun bagi Zava kemewahan rumah itu tidak berarti jika tetap saja rumah itu menjadi penjara emas baginya.
Kedua bodyguard itu sudah menunggu Zava, dua lelaki berbadan tegap itu tak sabar menunggu Zava turun dari mobilnya.
"Ada apa? Kenapa mereka menyambutku seperti itu? apakah ada yang salah padaku?" batin Zava berusaha santai dan tak menampakkan kecemasannya.
