68-
Cyra sudah berlarian kecil memasuki rumah orang tuanya. Dengan wajah yang penuh kebahagiaan, dia memeluk sang ibu yang kebetulan tengah duduk di ruang tamu untuk menata beberapa camilan.
"Assalamualaikum, Mommy!" Teriak Cyra ditengah pelukan untuk Civia.
Pelukan Cyra sudah sangat kencang hingga hampir merontokkan tulang-tulang Civia. Hal itu membuat Civia berusaha melepaskannya.
"Waalaikumsalam... ya Allah, terlalu kencang peluknya sayang. Mommy gak bisa nafas!" Sahut Civia.
Cyra cemberut seketika. Dia melepaskan dekapannya, kemudian menatap sang ibu dengan wajah kesal. "Mommy gak suka dipeluk Cyra?!" Kesalnya.
Civia menggeleng. "Bukan seperti itu, sayang... Mommy hanya tidak bisa bernafas karena kamu memeluk Mommy terlalu kencang. Bisa-bisa Mommy meninggal di pelukan kamu." Jelas Civia.
Wajah Cyra yang semula cemberut mulai netral. Dia kembali memeluk ibunya erat, membuat Civia lagi-lagi harus melayangkan protesnya. "Astaga, Cyra!"
"Hahahaha!"
