63-
"Dan ya... dia melepas baju dia sendiri, Mas lalu mencoba untuk lari. Mas keluar dari kamar, tetapi ternyata kamu sudah disana." Penjelasan Raefal berakhir.
Cyra mendengarkan dengan seksama. Namun, dia tidak langsung mempercayainya begitu saja. Dia tidak ingin menjadi wanita bodoh yang percaya saja terhadap ucapan sang suami tanpa diusut lebih dalam lagi.
"Maafin Mas, sayang... Mas mohon." Kembali, Raefal merengek. Manik matanya sudah sedikit berkaca-kaca, menahan air mata.
Sungguh, melihat Cyra hanya diam selama dirinya menjelaskan, bahkan di saat dirinya juga sudah selesai menjelaskan, rasanya Raefal frustasi. Dia merasa nyaris gila.
Jika dahulu Raefal tidak panik saat melihat Cyra bungkam dengan tatapan sinisnya, kali ini berbeda. Dia sangat khawatir. Pasalnya, setelah mengenal Cyra lebih dalam lagi, dia tahu bahwa sifat asli sang istri bukan seperti itu. Cyra yang dingin dan cuek hanyalah upayanya sebagai perlindungan diri.