230-
Setelah berkali-kali Cyra menjelaskan bahwa kita harus memaafkan sesama, Senia akhirnya luluh juga. Dia mau memaafkan Ifrey dan benar-benar berdamai dengan Ifrey. Ya, meski sikapnya berubah drastis. Langsung cuek dan seolah tidak mengenali mantan menantunya tersebut.
"Bu, biar Rey ambilin." Sewaktu Ifrey hendak membantu Senia mengambil sesuatu, Senia selalu menolaknya dengan suara yang begitu keras.
"Gak usah. Ibu bisa sendiri." Tolaknya dengan sinis.
Ifrey menghela nafas kasar, mencoba untuk bersabar. Ternyata, rasanya tidak mengenakkan mematahkan kepercayaan seseorang. Membuat seseorang yang awalnya sangat percaya padanya, menjadi orang yang paling meragukannya.
"Ibu masih butuh waktu untuk penyesuaian. Nanti hatinya juga akan luluh." Cyra, sahabat yang pernah Ifrey perlakukan dengan jahat kini menenangkannya. Dan entah menyapa, hati Ifrey ingin menangis mendengar suara Cyra yang sangat lembut.