229-
Matahari sedang tinggi-tingginya. Berada di atas peraduannya, menyorot begitu terang ke bumi. Tak terkecuali dengan belahan bumi di rumah Cyra.
Di tengah cuaca yang sepanas ini, Cyra tengah disibukkan dengan kedua anaknya yang hari kini sangat sulit diam. Menangis dan menangis. Mulai dari menangis karena buang air kecil, sampai kegerahan.
Dan Cyra dengan sabarnya mengurus mereka sendiri. Meski sedikit bantuan dari Tina.
Dan sekarang, baru saja setengah jam terhitung dari sejak kali terakhir anak-anaknya menangis, pintu utama rumahnya diketuk oleh seseorang.
Cyra yang tidak memiliki tenaga untuk berdiri karena bekas operasinya masih terasa sakit akhirnya meminta tolong pada Tina untuk membukakan pintu.
"Tina, tolong bukain pintu ya!" Pinta Cyra.
Tina yang awalnya sedang menyapu segera menjalankan perintah dari Cyra. Dia menuju ruang tamu, membuka pintu utama.
