217-
Keheningan menerpa selama beberapa saat. Cyra menantikan sang suami menyelesaikan ucapannya yang begitu mematikan. Dalam hati, dia kecewa. Tidak menyangka Raefal menyimpan dendam. Padahal, dendam adalah penghancur diri paling baik. Sesuatu yang harus dihindari karena bisa menjadi racun untuk dirinya sendiri.
"Memaafkan kamu adalah hal yang paling sulit—"
"Mas Raefal, jangan gini. Cyra kecewa kalau sampai Mas seperti ini." Tegur Cyra, berharap Raefal mau merubah kata hatinya.
Kembali, Raefal mengabaikan Cyra, seolah Cyra tidak ada di sana. Padahal, jelas-jelas Cyra ada di sampingnya.
"Aku sampai berkali-kali bertengkar dengan hati aku hanya tentang apakah aku akan memaafkan kamu atau tidak, Rey. Tetapi… setelah aku melihat Cyra dan dengan baiknya dia memaafkan kamu, aku memutuskan untuk melakukan hal yang sama." Cyra langsung bernafas lega setelah mendengar hal tersebut. Dia mengulum senyumnya, senang karena sang suami rupanya tidak seperti yang dia pikirkan.