212-
Cyra baru saja membuka matanya sewaktu jam menunjukkan pukul delapan pagi. Subuh tadi, Cyra tertidur lagi karena merasa kurang tidur. Kehamilannya membuat Cyra harus bolak-balik ke kamar mandi cukup sering, serta perutnya yang ditendangi Baby-Baby jadi membuat Cyra kerap kali sulit tidur dengan nyenyak.
Baru membuka mata, dia sudah melihat sang suami yang saat ini sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
Cyra duduk di ranjang dengan susah payah, memanggil suami tampannya. "Mas?" Panggil Cyra dengan suaranya yang serak, khas bangun tidur.
Raefal tentunya menoleh cepat. Dia melebarkan senyumnya, senang karena sang istri sudah bangun. "Gimana? Nyenyak tidurnya sayang?" Tanya Raefal. Pria itu duduk di tepi ranjang, menyambut sang istri yang baru bangun tidur.
"Nyenyak, Mas… walaupun nyenyaknya pas habis subuh karena baby-baby gak separah semalam." Jawab Cyra. Tangan Cyra sedang mengucek matanya sendiri, mencoba mengumpulkan nyawa.