211-
Rasa bersalah masih bergelung hangat di dalam hatinya. Sudah sejak beberapa hari yang lalu Senia mengetahui semua ini. Tetapi, dia yang begitu pengecut tidak berani barang sekalipun untuk membahasnya di depan sang menantu.
Memang, yang Senia ketahui belum sebanyak itu. Dia hanya tahu bahwa Ifrey berbohong. Untuk kejahatan Ifrey yang lainnya, Senia belum mengetahuinya.
Ibu dari Raefal tersebut sejak tadi hanya mengamati sang menantu yang masih terdiam membisu. Terlihat syok dan juga tidak menyangka.
"Ibu tahu?" Cicit Cyra, tanpa sadar. Ucapannya keluar begitu saja dari bibirnya, seolah lolos tanpa diperintah.
"Hm, Ibu tahu semuanya. Ibu tahu semua kebohongan Ifrey." Semula, Senia hanya menjawab pertanyaan Cyra. Akan tetapi, beberapa detik setelahnya, dia menyadari sesuatu. Tentang pertanyaan Cyra yang begitu membingungkan.
"Ra, jangan bilang kalau kamu juga tahu ini sebelumnya." Ucap Senia.