196-
"Bukan mahram. Mas Raefal gak bisa membalas uluran tangan kamu." Mata Cyra menggelap sempurna melihat sosok perempuan di depannya. Perempuan yang Cyra akui cantik dan tubuhnya begitu indah. Bagian pinggang yang meliuk hingga ke pinggul, serta dada kencang yang mengintip malu-malu dibalik dress ketat berwarna hitamnya.
Cyra tidak suka dengan sosok perempuan di depannya ini. Terlebih sewaktu perempuan tersebut secara terang-terangan menunjukkan wajahnya yang terlihat begitu mengagumi sang suami. Cyra jengah dan muak. Cemburu juga.
Aura kemarahan serta permusuhan sudah menyeruak dari diri Cyra. Dengan mata yang menggelap dan suaranya yang terdengar sangat dingin sepertinya mampu membuat siapapun dapat merasakan aura permusuhan tersebut.
Bahkan, tidak terkecuali dengan perempuan tadi.
Mimik wajahnya yang semula terlihat penuh percaya diri mendadak berubah menjadi penuh rasa takut.
"Eh? M-maaf. Saya tidak tahu." Katanya.