182-
Sore hari, Raefal merasa tubuhnya pegal semua. Dia pulang ke rumah mertuanya, tempat dimana sudah dua hari ini dia tinggal. Wajahnya terlihat penuh senyuman. Pikiran tentang dirinya yang akan bertemu dengan sang istri, meminta untuk dipijat sang istri dan bermanja-manja dengan istrinya membuat Raefal sangat bahagia dengan senyuman lebar yang terukir manis di bibir.
Dia masuk, mengucap salam dan mulai naik ke lantai dua.
Tepat sewaktu Raefal menginjakkan kakinya di lantai dua, telinganya menangkap sebuah suara yang sangat menyakitkan untuknya. Sesuatu yang tidak seharusnya dia dengar sekarang.
Sesuatu yang justru membuat nya merasa terkejut bukan main.
"Bagaimana jika Cyra menjadi salah satu perempuan hebat yang berhasil rela untuk di madu? Untuk melihat suami Cyra berpoligami?"
Cyra, istrinya membahas tentang poligami. Dan yang mengejutkan untuknya adalah, Cyra berujar bahwa dirinya rela untuk dimadu. Untuk melihat Raefal, suaminya berpoligami atau menikah lagi.