132-
Jerri takut kepada jarum suntik. Sedangkan Joe, yang mengetahui hal itu memanfaatkannya dengan sangat baik. Beberapa obat yang harus dia suntikkan, sengaja dia perbuat sekasar mungkin agar Jerri merasa tersiksa.
Jerit kesakitan Jerri bagaikan sebuah lantunan indah di telinga Joe.
"Aaaaaa!! Sakit, woy! Istri durhaka!" Entah sudah berapa kali Joe disebut seperti itu. Dan dia tidak mempermasalahkannya sedikitpun. Label istri durhaka tidak mempengaruhi dirinya. Dia justru semakin bersemangat untuk tambah durhaka pada sang suami.
"Sudah." Kata Joe dengan santainya seraya menyimpan suntikannya ke kotak pembuangan.
Setelahnya, dia membuka jas dokternya, meletakkannya secara asal dan berbaring di sofa. "Ra, kalau mau jenguk, silahkan! Aku mau tidur karena baru selesai jaga malam." Sahut Joe yang kini sudah mulai memejamkan mata.