118.
Matanya sejak tadi memperhatikan sang istri yang kini sudah terlelap di atas ranjang. Lagi-lagi, istrinya menangis karena merindukan Mommy nya yang telah tiada. Hampir setiap akan tidur Cyra seperti ini. Menangisi ibunya secara diam-diam. Raefal jadi merasa tidak tega melihatnya.
"Udah tidur?" Suara dari arah pintu membuat Raefal mendongak. Seraya mengusap pelipis sang istri, Raefal mengeluarkan suara. "Udah Bu." Ibunya berdiri di pintu, menggerakkan tangannya, menyuruh Raefal untuk mendekat.
Sebelum menghampiri ibunya, Raefal menyempatkan diri untuk mengecup sang istri. Hati ibunya menghangat melihat bagaimana sayangnya Raefal kepada Cyra. Jika sudah seperti ini, Senia jadi bisa lega dan tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang putranya yang akan menikah untuk kesekian kalinya.
"Cyra nangis lagi?" Tanya Senia, memastikan.