108-
Pagi-pagi sekali, setelah sholat subuh bersama, Raefal benar-benar mengeluhkan banyak hal. Dia seolah sedang sekarat dengan penyakitnya, bersikap manja dan sedikit seenaknya sendiri.
Cyra sampai sedikit kewalahan mengurusnya. Dari mulai mengompres sampai menggenggam tangannya sepanjang tidur agar tidak kedinginan.
Dan sekarang, suaminya itu makan juga harus disuapi. Bahkan, minum pun harus dilayani. Padahal, Cyra rasa suhu tubuhnya tidak terlalu tinggi.
Sudah mulai normal dan membaik.
"Sebentar lagi dokter ke sini..." kata Cyra.
Raefal cemberut. "Gak mau di infus, sakit sayang..." rengeknya.
Kening Cyra berkerut sempurna mendengar hal itu. Sampai-sampai, tanoa sadar dia bergumam. "Apa semua pria selemah ini saat sakit? Benar-benar seperti sedang sekarat. Sekarang aku tahu kenapa Allah tidak membuat pria menstruasi setiap bulan." Gumamnya.