107-
Perdebatan mereka tidak berlangsung lama karena Cyra sendiri sudah merasa sangat kesal. Dia takut akan bertindak semakin buruk dan berakhir durhaka pada sang suami.
Alhasil, dia memilih berbaring di ranjang, pura-pura untuk tidur. Di belakangnya, Raefal juga sudah berbaring dengan infus yang sudah dia lepas karena habis.
Sebenarnya, bisa saja dia memanggil dokter tadi untuk menggantikan infusnya. Hanya saja, perdebatannya dengan Cyra membuat dia melupakan hal tersebut.
Cukup lama mereka berbaring di atas ranjang yang sama namun saling membelakangi, Raefal merasa bahwa dia harus meminum obatnya sekarang.
Helaan nafas berat keluar saat dia menyadari bahwa air putih yang disiapkannya di atas nakas telah habis. Terpaksa, dia setidaknya harus berjalan menuju sebuah lemari pendingin kecil dekat pintu untuk mengambilnya.
Saat kakinya turun dari ranjang, kepala Raefal seperti terhantam sebuah batu. Dia langsung terduduk, tanpa sadar meringis kesakitan.