90-
"Kalian marahan?" Hari mulai sore. Raefal dan Cyra sama-sama saling diam. Yang biasanya tampak romantis dan manis, mendadak seperti orang asing yang tidak saling mengenal satu sama lain.
Memang, Cyra masih berbakti pada Raefal. Mengikuti semua perintahnya. Namun, tidak dengan wajahnya yang tampak suram dan ogah-ogah an. Sampai-sampai, Civia menegur Cyra beberapa kali, menasehati putrinya.
Meski hasilnya sama saja, Cyra masih marah pada Raefal, setidaknya Civia sudah mencoba.
Raefal yang saat ini sedang sibuk membakar daging menoleh sewaktu sang ayah bertanya tentang hubungannya dengan Cyra.
Hal itu membuat Raefal menghela nafas berat. "Hm. Cyra cemburu lagi dan lagi... Raefal dicurigai terus. Kayaknya Cyra masih belum percaya sepenuhnya sama Raefal, Yah." Raefal curhat. Dengan kumpulan daging yang tengah dia bakar sebagai saksi.