Sam mendadak gugup saat Sarah bertanya padanya mengenai reaksinya yang berlebihan ketika membaca pesan singkat dari Zio barusan. Ia buru-buru menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku.
"Oh, buーbukan. Hanya pesan singkat dari provider ...."
Sam terlihat begitu malu-malu. Ia tidak kuat menatap wajah Sarah juga mencium aroma parfum wanita itu.
Astaga! Seseorang, tolong selamatkan saya!
Sam berteriak di dalam hatinya. Ia sama sekali tidak ingin kalah dengan rasa gugupnya. Namun, justru dirinya tidak bisa berbuat apapun.
"Tuan Sam, apakah Anda tidak memikirkan masa depan?"
Masa depan?! Masa depan apa maksudnya?!
Sam kembali bertanya-tanya di dalam hati.
"Masa depan?!"
Sam bertanya balik kepada Sarahーsang sekretaris Zio yang lebih banyak menetap di perusahaan keluarga Tanudjaya daripada ikut ke mana pun tuannya pergi.
"Ya ... masa depan seperti menikah, mungkin ...."
Ada sesuatu yang terkandung di dalam kalimat yang diucapkan oleh Sarah. Namun, apakah Sam tidak menyadarinya?