Cyzarine mencoba melepaskan diri dari Zio. Namun, pria itu terlalu kuat dan Cyzarine terpaksa diam karena tidak bisa berbuat apapun lagi.
"Cyza, apa saja yang sudah kau dengar tadi? Apakah kau mendengar semua pembicaraan ku dengan Amanda?"
Akhirnya Zio melepaskan Cyzarine dari pelukannya. Ia menatap wajah Cyzarine yang basah karena air matanya tidak berhenti mengalir.
"Zio, aku sudah tahu semuanya. Aku sudah memutuskan untuk pindah apartemen. Dan, pergi dari kehidupan mu."
"Tidak!"
Zio kembali memeluk Cyzarine dengan erat. Ia sama sekali tidak ingin hidup berjauhan dari Cyzarine, apalagi membiarkan Cyzarine pergi dari hidupnya.
"Aku tidak ingin mendengarkan kalimat itu keluar dari mulut mu lagi, Cyza. Berjanjilah padaku untuk tidak berpikir pergi dariku!"
Zio memegang kedua bahu Cyzarine dengan erat.
"Zio, kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Dan, kau tidak berhak mengatur hidupku!"
Cyzarine memberanikan diri untuk berkata seperti tadi kepada Zio.