Chereads / AFFAIR WITH INFIDELITY / Chapter 18 - TEST PACK!

Chapter 18 - TEST PACK!

Sonia pulang dengan tetap mengenakan maskernya. Ia memukul setir mobilnya begitu kendaraan mewah itu berhenti di lampu merah kemudian ia menangis meraung-raung, untung saja mobil itu kedap suara.

Sesampainya di rumah Sonia langsung naik ke atas lantai dua kamar nya. Ia memegang perutnya sembari duduk di ujung ranjang. "Apa yang harus aku lakukan sekarang," lirihnya sembari mengusap perutnya.

Malam sebelum tidur ia berniat mandi namun bercak darah yang ia kira menstruasi rupanya tak keluar lagi, jadi Sonia pun tidur tanpa pembalut. Ia mengira itu hanya flek biasa saja.

Tadi pagi Sonia berniat bangun dan teringat tanggal terakhir menstruasi nya yang memang sangat jauh dari biasanya, karena tidak keluar lagi darah berarti ini pertama kalinya ia telat menstruasi hal itu membuatnya langsung bergegas melakukan check test pack di kamar mandi, dan betapa terkejutnya ia dengan hasil garis dua di benda itu.

Namun bukannya bahagia seperti yang ia harapkan setiap hari, Sonia malah kebingungan. Ia ingat ketika Edward pergi dirinya baru saja menstruasi, dan ketika Edward datang dia juga belum melakukan hubungan seks sama sekali.

Kebingungan itu di tambah dengan bayangannya tentang keberangkatan Steve, juga Edward yang mungkin tidak akan terima dengan kehamilannya. Sonia memilih berdiam diri dan merahasiakan kehamilannya itu.

Edward pulang lebih cepat dari biasanya dan langsung menghampiri sang istri. "Sayang, kenapa minum es malam-malam bukankah kamu sedang menstruasi?" tanya Edward. Melihat istrinya yang tidak biasa minum minuman dingin saat malam hari.

"Aku tidak haid ternyata hanya flek," kata Sonia.

Edward langsung membuka bajunya dan berjalan ke arah sang istri. "Benarkah? baguslah kalau begitu ayo kita bercumbu aku sangat merindukanmu" lirih Edward sembari mencium pipi Sonia yang menggemaskan dan mengangkatnya ke ranjang.

Sonia tidak menolak menerima perlakuan Edward yang terus mencumbu nya hingga membuat tubuhnya terus merosot. Kini Edward melakukan foreplay sangat lama membuat Sonia tampak merasa puas walau di bayangannya adalah Steve yang biasanya mencumbu dia dengan habis-habisan entah itu di kamar mandi, ruang balet atau kamarnya.

Edward mulai menyatukan dirinya dengan Sonia, ia menaruh harapan sangat dalam atas hasil operasi nya itu. Sonia mendesah dengan leluasa, kemudian ia menahan gerakan dada suaminya. "Sayang, pelan-pelan aku mohon!" ucap Sonia.

"Kenapa? apakah kamu ingin merasakan aku lebih dalam?" balas Edward di ikuti ciuman mesra mereka.

Sonia hanya tersenyum sembari memegangi area bawah perutnya. Dan tidak lama Edward menyemburkan kenikmatan di diri Sonia, dan diam lebih lama sembari mengecup terus bibir perempuan itu.

"Cintaku, dimana kamu membeli kalung ini?" Edward menunjuk kalung yang terlilit di leher istrinya setelah ia melepaskan diri dan tidur di samping Sonia, mereka berhadapan.

Sonia menyentuh benda yang menggantung di dadanya, "Ini? ah aku membelinya di mall saat pergi dengan temanku,"

"Indah, cocok untukmu apakah kamu tahu apa makna bunga Ester?" tanya Edward.

Sonia menggeleng. Kemudian Edward menjelaskan.

"Bunga aster dapat diartikan sebagai rasa kebijaksanaan, keberanian juga keyakinan. Penamaan bunga ini juga tidak lepas dari bentuknya yang menyerupai bintang. Di mana, bintang sering dijadikan simbol cahaya juga harapan. Ada makna tersembunyi di balik bunga aster, yaitu pesan cinta juga kasih sayang." jelas Edward, membuat Sonia menggenggam kalung itu lebih erat.

"Apakah ini yang ingin di sampaikan Steve padaku?" lirihnya dalam hati.

Bunga aster dapat difilosofikan sebagai sebuah upaya hingga harapan. Tak heran jika kembang ini kerap dimanfaatkan untuk ucapan atau penghargaan. Khususnya bagi sosok-sosok yang sedang di anggap istimewa.

Sonia semakin bingung dan ia berpikir untuk mengambil salah satu keputusan. Namun melihat wajah Edward sangat membuat nya merasa bersalah.

Pagi hari Sonia merasa sembelit dan ia langsung terbangun dari tidurnya menuju kamar mandi,namun rasa sembelit nua sekarang berubah menjadi kram perut.

"Ah kenapa perutku?" lirih Sonia, ia menopang bagian bawah perutnya.

Ia kemudian meraih ponselnya setelah merasa baikan dan kembali ke kamarnya. Dan mencari di internet tentang kram perut di awal kehamilan.

Perut saat hamil muda merupakan keluhan yang umum dialami ibu hamil. Penyebabnya beragam, mulai dari perubahan hormon hingga kelainan pada rahim. Meski umum terjadi, kram perut saat hamil tetap perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda adanya gangguan serius.

Selama kehamilan, rahim akan terus berkembang sehingga menyebabkan ligamen dan otot yang menopang rahim menjadi menegang. Hal inilah yang dapat menimbulkan kram perut saat hamil muda. Namun, Bumil tidak perlu khawatir bila mengalami hal ini, karena kram perut saat hamil muda umumnya merupakan kondisi yang normal terjadi. Begitulah hasil pencarian Sonia di internet.

Entah insting nya sebagai seorang perempuan hamil atau memang dia sangat mendambakannya. Ia merasa sangat bahagia memikirkan ada malaikat kecil di perutnya.

Namun ia juga merasa menjadi ibu yang buruk secara bersamaan.

Setiap hari Sonia mencari informasi untuk kesehatan kandungnya dan memakan makanan sehat. Edward tidak curiga karena memang istrinya itu selalu menjaga pola makan.

"Sayang, aku lihat beberapa hari ini kamu tidak pernah berdandan?" ucap Edward, melihat istrinya yang duduk sarapan hanya mengikat rambut dengan sealakadar nya.

"Apakah aku sangat jelek? apa kamu tidak suka?" jawab Sonia beruntun.

"Bukan begitu, mengapa kamu marah?" tanya Edward lagi, melihat mood Sonia berubah begitu saja.

Istrinya itu langsung berhenti makan dan kembali ke kamarnya, sementara Edward memandang dengan bingung apa yang terjadi dengan Sonia.

Begitu sampai di kamar ia hanya diam termenung menyesali ucapannya terhadap Edward yang ia pikir itu pertanyaan biasa saja, namun membuat mood nya rusak.

"Ah mood ku makin rusak saja akhir-akhir ini," lirih Sonia menyesal.

Salah satu alasan utama penyebab mood swings selama kehamilan adalah hormon yang berubah dengan cepat. Terutama hormon estrogen dan progesteron.

Kadar estrogen melonjak lebih dari 100 kali selama 12 minggu pertama kehamilan. Estrogen terkait erat dengan serotonin kimia otak yang menimbulkan perasaan bahagia. Namun, lonjakan yang tinggi ini menyebabkan ketidakseimbangan dan fluktuasi pada neurotransmitter otak. Akibatnya Sonia akan mengalami disregulasi emosional.

Edward menelpon ketika jam makan siang, ia merasa harus minta maaf terhadap istrinya.

"Hallo?" ucap Edward di balik ponsel mewah miliknya begitu nama my wife mengangkat panggilan itu.

"Iya kenapa?" jawab Sonia ketus.

"Maaf karena membuat mood mu berubah tadi pagi dan membuatmu jadi tidak bernafsu makan," lanjut Edward.

"Iya tidak apa-apa lagi pula itu salahku karena terlalu baperan akhir-akhir ini," jawab Sonia.

"Bagaimana jika nanti malam kita pergi dinner di luar?" ajak Edward.

"Oke!" jawab Sonia singkat.

"Aku akan menjemputmu jam 8 malam sayangku"

Sonia hanya terdengar berdehem dan menutup telepon. Sonia mengetahui bahwa Edward mengkhawatirkan nya karena ia berhenti makan tadi pagi, tapi saat ini di depannya terdapat puluhan jenis makanan. Sonia menyuruh karyawan nya memasak semua makanan yang dia inginkan tetapi hanya mencicipi nya sedikit. Entah apa yang di inginkan nya sekarang.