Chereads / AFFAIR WITH INFIDELITY / Chapter 22 - CRAVINGS WHILE PREGNANT

Chapter 22 - CRAVINGS WHILE PREGNANT

Sonia merasa benar-benar tidak di perhatikan, tetapi mengingat bahwa anak yang ada di rahimnya bukan anak Edward hal itu membuatnya menahan amarah tidak seperti biasanya.

Ia tidak ingin makan, bahkan mual ketika memasukan satu sendok sereal kesukaannya saat sarapan, entah bagaimana bisa itu terjadi Sonia kewalahan dalam kehamilan pertamanya itu.

Mengidam saat hamil adalah perubahan yang normal dirasakan perempuan.

Bahkan bisa saja, kamu menginginkan makanan yang aneh atau hal-hal yang tidak pernah ingin kamu makan sebelumnya.

Menurut penelitian yang dipaparkan di Frontiers in Psychology, sekitar 50 hingga 90 persen perempuan Amerika memiliki beberapa jenis keinginan makanan khusus selama kehamilan.

Hormon yang cepat berubah menjadi salah satu penyebabnya. Mengidam mungkin juga terjadi karena kerja ekstra yang dilakukan tubuh untuk menghasilkan lebih banyak darah dengan cepat. Kemungkinan lain adalah perasaan bahagia ketika bisa menikmati makanan yang diinginkan ketika sedang hamil.

Namun ini adalah ngidam pertama Sonia, namun ia tak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Ia malah menderita Aversi makanan.

Kebencian pada makanan adalah kebalikan dari mengidam makanan. Perasaan sebal terhadap bau dan rasa pada makanan bisa saja terjadi pada makanan kesukaan nya seperti sereal dan yang lainnya. Mengidam makanan dan menghindari makanan selama kehamilan biasanya dimulai sekitar waktu yang sama.

Yang menarik, Frontiers in Psychology menemukan bahwa mengidam makanan mungkin tidak ada hubungannya dengan mual dan muntah mual di pagi hari, tetapi menghindari makanan tertentu mungkin yang menyebabkan morning sickness.

Daging, biasanya menjadi bahan pokok bagi sebagian besar perempuan, tapi akan sering ditolak selama kehamilan. Penglihatan dan bau daging mentah, bau memasak, dan tekstur daging yang disiapkan dapat terlalu banyak bagi sebagian ibu hamil.

Penelitian di Amerika yang dipublikasikan pada 2006 menemukan bahwa perempuan mengalami lebih banyak morning sickness ketika daging dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar.

Soni merasa sangat kelelahan ia hanya berbaring di sofa dan tak tahu harus melakukan apa ketika tubuhnya itu bahkan tak kuat untuk mengangkat sendok.

Steve seharusnya berada di tempat pemilihan gaun pengantin bersama Katrine calon istrinya, tetapi ia malah ke rumah Edward.

"Dimana Tuan Edward?" tanya Steve begitu masuk dan melihat para pelayan yang sedang membersihkan area itu.

"Sudah berangkat Tuan Steve, tadi sekitar setengah jam yang lalu,"

Steve mengangguk, ia berjalan ke ruang tamu begitu melihat Sonia terkulai di sana. "Son, are you okay?" tanya Steve pada perempuan yang sedang memijat kepalanya itu sembari menutup mata.

Sonia membuka matanya mendengar suara yang sangat ia kenali. "Hai, aku tidak kuat duduk maafkan aku!" Sonia menjelaskan mengapa keadaan nya seperti itu.

"Apakah kamu sudah makan?"

Sonia menggeleng. "Aku terus mengeluarkan apa yang aku makan, benar-benar tidak bisa memakan apapun!"

Steve kemudian beralih ke tempat dimana Sonia tertidur."Apa yang ingin kamu makan?" tanya nya.

"Mangga muda, aku ingin langsung memetik dari pohonnya tapi Edward sangat sibuk!"

"Kalau begitu, ayo kita cari sekarang!"

Sonia kini membelalakkan matanya tak percaya, mengingat Steve akan menikah saja sebenarnya membuat hatinya sakit! Tetapi, kali ini ia benar-benar ingin mangga muda dan mengangguk antusias.

Mereka berkeliling di komplek perumahan mewah d new York itu, namun sepertinya sulit mencari orang yang memiliki pohon mangga. Sampai satu jam berlalu, Steve menawarkan mangga di supermarket, tapi Sonia menggeleng. "Jika tidak ada, kita pulang saja! Tidak masalah Steve!" ujar Sonia.

Namun Steve tak tega melihatnya bahkan tak makan apapun. "Jika kita mendapatkan mangga muda, apakah kamu berjanji untuk makan nasi?" tanya Steve.

Sonia mengangguk. "Ya, aku akan makan nasi dan makan yang lainnya,"

Mendengar itu Steve sangat senang, "Ah aku ingat paman ku memiliki pohon mangga tapi aku tidak tahu itu berbuah atau tidak mengingat ini baru selesai musim dingin," Steve berpikir.

"Dimana rumah paman mu?" tanya Sonia.

"Uncle Nick, tinggal di Manhattan!" jawab Steve.

Manhattan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan ujung Sungai Hudson. Pulau ini merupakan salah satu dari lima kota bagian yang membentuk kota New York.

"Dimana dia tinggal, apakah komplek perumahan?"

"Tidak, dia tinggal di apartemen!"

Sonia menggeleng kan kepalanya kemudian menyandarkan tubuhnya ke kursi, ia menatap Steve yang tampak sedang bercanda dengannya.

"Dia tinggal di apartemen dan kamu bilang dia menanam pohon mangga?" Sonia menggeleng lagi tak percaya.

20 menit kemudian mereka tiba di sebuah apartemen yang menghampar luas dengan pemandangan yang sangat indah dengan taman yang hijau. "Ayo, aku akan memperkenalkan mu padanya!"

Terlanjur datang ke sana, Sonia pun terpaksa mengikuti keinginan Steve. Ya mereka memasuki lobby dengan bangunan yang sangat modern dan marmer mewah. Steve mengatakan pada reception untuk bertemu Nick Leonardo yaitu adik Ayahnya.

Kemudian paman nya segera turun dari atas menjemput langsung keponakannya. "Hi, Steve" teriakan nya langsung memeluk sang ponakan.

Sonia ternyata berburuk sangka, mereka benar-benar berkunjung ke rumah Nick Leonardo.

"Sonia, how are you? kita hanya bertemu ketika kamu menikah, dan baru bertemu lagi sekarang setelah mendengar kamu hamil di berita" Nick Leonardo tersenyum bahagia mendengar istri Edward itu hamil.

Sonia hanya tersenyum ramah. Ia meminta maaf atas kesibukan nya maupun Edward.

"Paman, Sonia ingin mangga muda dan memetiknya langsung tetapi kami sudah mencarinya kemana-mana tetapi tidak mendapatkan nya, aku teringat dahulu paman punya pohon mangga!"

Sonia menahan malunya, ia tak menyangka Steve seserius itu.

"Ah, seharusnya ayah dari ank itu yang mencari mangga nya, bukan malah Kakak iparnya yang akan menikah, apakah Edward benar-benar sesibuk itu!" paman Nick bercanda, di ikuti gelak tawa keduanya.

"Edward mungkin ada urusan penting!" sela Steve.

"Ayo, pohon mangga nya seperti nya masih ada kamu bisa melihatnya sendiri!" ajak paman Nick.

Sonia tak menyangka ia akan mendapatkan mangga yang ia inginkan. Mereka memasuki area apartemen mewah dengan tipe, apartemen garden.

Apartemen garden adalah apartemen yang memiliki akses langsung menuju ruang terbuka hijau yang sifatnya privat dan terletak di lantai dasar dari sebuah gedung apartemen.

Ia tak menyangka orang yang tinggal di apartemen ternyata bisa menanam banyak bunga dan pohon buah-buahan.

"Apa ini semua milik paman Nick?" tanya Sonia, ia takjub melihat betapa tertata nya pohon-pohon itu.

Paman Nick mengangguk. "Ya, walaupun tidak seluas rumah Edward, paman juga ingin punya taman yang bagus!" ia tertawa menimpali pertanyaan Sonia.

"Ini sangat bagus, aku bahkan tidak memiliki pohon buah satu pun selain kaktus dan tanaman pohon biasa di atas rumput hijau di halaman," gumam Sonia.

"Karena paman tinggal di apartemen jadi kami harus pintar menata area agar terlihat memiliki tanah hijau seperti orang yang tinggal di rumah yang menempel dengan tanah langsung,"

Sonia mengangguk, ia benar-benar terpesona melihat pemandangan itu.

"Ah, lihat itu?" Sonia berteriak menunjuk sesuatu, membuat Steve dan paman Nick kaget.